Lepas Ketergantungan dari Rusia, Austria Potong Konsumsi Gas dari Gazprom Jadi 50 Persen
Austria mengumumkan telah memangkas konsumsi gas dari Rusia.Pemangkasan ini dilakukan usai Gazprom memotong ekspornya di Eropa.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, VIENNA - Austria mengumumkan telah memangkas konsumsi gas dari Rusia.
Pemangkasan ini dilakukan pemerintah Austria usai raksasa gas asal Moscow Gazprom memotong ekspornya di Eropa.
Cara tersebut diambil Austria guna mengurangi ketergantungan energi dari Rusia. Dengan pemangkasan tersebut kini konsumsi gas Gazprom di Vienna turun dari 80 persen menjadi kurang dari 50 persen.
"Kami sekarang telah menyimpan lebih dari 50 terawatt jam dari 76 terawatt jam yang dibutuhkan," kata Kanselir Karl Nehammer setelah pertemuan puncak krisis pasokan energi.
Baca juga: Raksasa Energi Rusia Gazprom Hentikan Pasokan Gas ke Latvia
Pemotongan aliran gas Rusia via jalur pipa Pipa Gas Nord Stream 1 pada pekan lalu telah membuat kapasitas ekspor gas berkurang menjadi 20 persen.
Kondisi tersebut lantas membuat negara-negara di kawasan UE termasuk Austria mengalami krisis energi.
Hal ini terjadi lantaran hampir seperempat pasokan gas di Eropa dipasok langsung dari Rusia, alasan tersebut yang membuat UE sulit melepaskan diri dari produk energi Rusia.
Sebelum Rusia mengumumkan rencana embargo pasokan gasnya, UE dilaporkan tengah menyusun strategi pengurangan pasokan gas sebanyak 15 persen dari Rusia.
Baca juga: Pengiriman Gas Gazprom Melalui Pipa Yamal Merosot Setelah Rusia Mengoperasikan Jalur Nord Stream 1
Namun, karena kelambanan UE dalam membangun mekanisme pembelian energi gabungan, membuat pasokan gas di kawasan Eropa sulit meningkat dan justru menyusut di tengah ramainya permintaan.
Khawatir kondisi ini akan berdampak negatif pada sektor perekonomian Austria, membuat pemerintah akhirnya mengizinkan perusahaan energi lain untuk menggunakan kapasitas penyimpanan di Haidach.
Sebagai informasi fasilitas gas Haidach sebagian besar dikelola oleh perusahaan Gazprom Germania yang merupakan anak perusahaan Gazprom Rusia. Namun usai Rusia memutus pasokan gasnya, depot gas ini ditinggalkan oleh Gazprom Germania.
Baca juga: Gazprom Rusia Menyatakan Tidak Bisa Jamin Pasokan Gas ke Eropa
Hal inilah yang membuat depot gas Haidach mengalami kosong pemasok sejak beberapa bulan lalu. Hingga akhirnya Menteri Lingkungan Leonore Gewessler memberikan izin pada para investor lain untuk memasok cadangan energi di wilayahnya
"Kami sekarang telah menyimpan lebih dari 50 terawatt jam dari 76 terawatt jam yang dibutuhkan," kata Kanselir Karl Nehammer setelah pertemuan puncak krisis pasokan energi.
Meski Austria tak mengungkap siapa eksportir gas di negaranya yang menggantikan posisi Gazprom, namun dengan kerja sama tersebut konsumsi gas tahunan negara itu bisa meningkat hingga sekitar 55 persen