Potensi Pendapatan Pemerintah Disebut Bisa Lebih Tinggi Jika Terapkan Vape Closed System
industri ini mampu membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 100 ribu tenaga kerja di seluruh Indonesia dalam satu dekade terakhir.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Eko Sutriyanto
Secara bersamaan, proporsi market share global sistem terbuka masih lebih besar daripada sistem tertutup pada tahun 2021.
Adanya peningkatan tren tersebut, berpotensi terhadap peluang ekspor lebih besar yang sekaligus mendorong penyerapan investasi, tenaga kerja, dan penggunaan bahan baku lokal dalam proses produksinya.
“Kami berharap vape closed system bisa menjadi pendorong industri vape tanah air agar lebih maju, dengan tetap berdampingan dengan UMKM di Indonesia agar industri ini terjaga stabilitasnya. Dari semua pelaku industri closed system yang ada, kita bisa berkolaborasi dari sisi produksi device maupun likuid di Indonesia,” kata CEO Upods, Aryo Andrianto.
Baca juga: BPKN Dukung Regulasi Vape Diperkuat untuk Kurangi Dampak Rokok
Meskipun pemainnya belum sebanyak vape sistem terbuka, vape sistem tertutup hingga saat ini jumlahnya terus bertambah dan semakin meramaikan pasar khususnya di Indonesia.
Perbedaan dari kedua jenis vape tersebut terletak pada jenis inovasinya saja.
Vape sistem terbuka dapat diisi ulang dengan likuid secara langsung.
Sementara vape sistem tertutup, likuid sudah built-in dengan cartridge-nya, dengan standar keamanan dan komposisi yang dijamin oleh masing-masing produsen.
Selain itu, vape sistem tertutup menjadi platform awal bagi perokok yang ingin beralih, untuk mengenal vape lebih jauh.
Setelah menggunakan vape sistem tertutup, pengguna akan mengeksplorasi jenis-jenis vape yang sesuai dengan selera mereka, termasuk sistem terbuka. Meski berbeda segmen, vape sistem terbuka dan tertutup berada dalam satu kesatuan ekosistem.
Kedua produk ini diharapkan bisa tumbuh secara bersama-sama (co-exist), sehingga dapat mendorong pertumbuhan industri produk tembakau alternatif secara menyeluruh untuk mengoptimalkan pencapaian pemasukan pemerintah.
Oleh karena itu, perlu adanya regulasi produk tembakau alternatif yang dapat mengakomodasi pertumbuhan produk rokok elektrik sistem terbuka dan tertutup.
Dengan demikian, tidak hanya akan memberikan kesempatan optimalisasi produksi bagi setiap pelaku industri yang telah ada, tetapi juga menciptakan ekosistem yang kondusif bagi potensi investasi baru untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Harapan kami tentunya vape closed system dapat terus berkembang dan dapat menjadi jendela masuk para perokok yang ingin beralih ke produk yang berpotensi lebih rendah risiko. Baik sistem terbuka maupun sistem tertutup memiliki segmentasinya masing-masing dan dapat terus berjalan beriringan,” kata Johan.