Erick Thohir Sebut Kinerja Pertamina dan Petronas Tak Bisa Dibanding-bandingkan, Ini Alasannya
Sementara di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri masih mengimpor minyak mentah dengan volume yang cukup tinggi.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kondisi keuangan Pertamina tidak bisa dibanding-bandingkan dengan perusahaan migas asal Malaysia, Petronas.
Erick menjelaskan, ada sebuah perbedaan yang mendasar mengapa Pertamina tidak bisa dibandingkan dengan Petronas. Terutama dalam hal laba dan rugi.
Menurutnya, perusahaan minyak asal Negeri Jiran tersebut sudah mampu memproduksi minyak dan gas sendiri.
Baca juga: Harga BBM Pertamina Hari Ini, 4 Agustus 2022: Pertamax Paling Mahal Rp13.000, Turbo Rp18.600
Sementara di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri masih mengimpor minyak mentah dengan volume yang cukup tinggi.
Ditambah lagi, saat ini harga minyak dunia mengalami fluktuasi. Sehingga menimbulkan pembengkakan biaya untuk impor.
“Tidak bisa dibandingkan Pertamina dengan Petronas, beda. Karena Petronas memproduksi, kalo kita negara mengimpor," ucap Erick saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Ia melanjutkan, sering sekali timbul persepsi yang menyebutkan bahwa Pertamina merugi.
Padahal menurut Erick, yang dialami Pertamina adalah defisit pada arus kas Perseroan imbas uang subsidi yang belum diganti oleh Pemerintah.
"Sempat kemarin (ada opini), Pertamina seakan-akan rugi, padahal bukan rugi. Antara cash flow sama rugi itu berbeda," papar Erick.
"Cash flow defisit karena uang subsidinya belum diganti, makanya secara cash flow defisit. Kalau diganti artinya cash flow pertamina membaik. Lalu rugi labanya juga baik," pungkasnya.