Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pejabat The Fed Beri Isyarat Kenaikan Suku Bunga 50 Hingga 75 Bps di Bulan September

Namun apabila angka tenaga kerja AS tidak menunjukan perlambatan maka The Fed hanya akan meningkatkan suku bunga sebesar 50 bps.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pejabat The Fed Beri Isyarat Kenaikan Suku Bunga 50 Hingga 75 Bps di Bulan September
WSJ
Ketua The Fed Jerome Powell. Pejabat Federal Reserve kembali menyuarakan tekadnya untuk memperketat kebijakan moneter dengan mengerek naik suku bunga AS sebanyak 50 hingga 75 basis poin, pada pertemuan di bulan September mendatang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pejabat Federal Reserve kembali menyuarakan tekadnya untuk memperketat kebijakan moneter dengan mengerek naik suku bunga AS sebanyak 50 hingga 75 basis poin, pada pertemuan di bulan September mendatang.

"Saya mulai dari gagasan bahwa 50 basis poin akan menjadi hal yang masuk akal untuk dilakukan pada bulan September” kata Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly saat diwawancarai Reuters, Rabu (3/8/2022).

Daly menjelaskan bahwa pengetatan suku bunga sebanyak 75 bps akan dilakukan The Fed ketika laju inflasi di AS pada bulan Agustus terus mengalami kenaikan hingga nilainya melesat menuju rekor tertinggi.

Baca juga: Masuk Zona Merah, Inflasi Turki Melonjak Jadi 79,6 Persen

Namun apabila angka tenaga kerja AS tidak menunjukan perlambatan maka The Fed hanya akan meningkatkan suku bunga sebesar 50 bps.

“Peningkatan suku bunga sebesar 75 bps lebih tepat. Tapi saya yakin 50 bps sudah tepat setelah melihat data yang ada,” jelas Daly.

Meski masih dalam tahap wacana, namun adanya rencana tersebut telah memicu ketakutan para investor dan pebisnis pasar global.

Berita Rekomendasi

Lantaran pengetatan yang dilakukan The Fed dikhawatirkan dapat mematik gejolak resesi di AS.

Sebelumnya, bank sentral AS ini diketahui telah menaikan suku bunga acuannya pada pekan lalu sebanyak 75 bps untuk menurunkan laju inflasi bulan Juni yang telah melesat di angka 9,1 persen.

Namun setelah The Fed resmi mengerek naik suku bunganya, inflasi di Amerika kembali meningkat sebanyak 2 persen hanya dalam kurun waktu satu minggu.

Hal inilah yang membuat para investor mulai cemas hingga mereka memperketat pergerakan psar global.

Baca juga: Efek Kebijakan The Fed, Saudi Kerek Naik Harga Ekspor Minyak Untuk Pelanggan Asia

Walaupun kenaikan suku bunga dapat menambah beban para investor dalam melunasi tanggungan utangnya pada pasar keuangan AS.

Namun menurut Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Jerome Powell, Sikap agresif yang diambilnya dapat menjaga kestabilan pasar tenaga kerja.

Ini terbukti dengan meningkatnya lapangan kerja sehingga angka rekruitmen di Amerika naik 372.000, sedangkan tingkat pengangguran bertahan di kisaran 3,6 persen.

Diperkirakan kenaikan suku bunga akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini dengan naik menjadi 3,75-4 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas