Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jumat Pagi Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS ke Posisi Rp14.905

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Jumat pagi (5/8/2022) ini terpantau menguat ke level Rp 14.905

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jumat Pagi Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS ke Posisi Rp14.905
Kontan/Fransiskus Simbolon
Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Jumat pagi (5/8/2022) ini terpantau menguat ke level Rp 14.905 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Jumat pagi (5/8/2022) ini terpantau menguat. Mengutip data Bloomberg sekitar pukul 09.20 WIB, rupiah berada di level Rp14.905.

Pada penutupan perdagangan kemarin (4/8/2022) rupiah berada di level Rp14.933 per dolar AS.

Sebelumnya, pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah masih akan terus mengalami fluktuasi terhadap dolar AS imbas adanya sejumlah faktor eksternal.

Salah satunya disebabkan sentimen kebijakan pengetatan moneter di Amerika Serikat.

"Nilai tukar rupiah masih mendapatkan tekanan terhadap dolar AS karena beberapa pejabat bank sentral AS mendukung menekan turun inflasi AS yang tinggi dengan kebijakan pengetatan moneter AS yang diekspektasikan masih akan agresif," ungkap Ariston kepada Tribunnews, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Rupiah Kembali Melemah, Kamis Sore Ditutup Rp14.933 Per Dolar AS

Di samping itu, fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lain juga terpengaruh sentimen data survei sektor jasa AS bulan Juli yang dirilis lebih bagus dari sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Data yang positif ini menurut Ariston, menetralkan ekspektasi resesi di AS.

Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah Terhadap Dolar AS, Rabu Sore Berada di Level Rp 14.911

"Jadi kelihatannya dalam waktu dekat ini, penguatan dan pelemahan dolar masih ditentukan oleh ekspektasi suku bunga acuan AS dan isu perlambatan ekonomi global," pungkas Ariston.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas