Ajak RI Dukung Pembatasan Harga Minyak Rusia, Pejabat Keuangan AS Kunjungi Indonesia Pekan Depan
Rencana ini diungkap AS setelah pendapatan Rusia dari ekspor minyak mentah mengalami peningkatan di tengah pengetatan sanksi embargo.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Departemen Keuangan AS akan mengunjungi Indonesia dan Singapura pada pekan depan untuk membahas pembatasan harga pada ekspor minyak Moskow.
Rencana ini diungkap AS setelah pendapatan Rusia dari ekspor minyak mentah mengalami peningkatan di tengah embargo ekonomi.
Ini terjadi lantaran raksasa migas Rusia menerapkan diskon besar – besaran pada semua produknya.
Dengan diskon ini sejumlah negara Asia Tenggara seperti India dan China mulai beralih meninggalkan pasar internasional untuk mendapatkan harga minyak yang lebih murah.
Baca juga: 75.000 Warga Inggris Bersumpah Untuk Berhenti Bayar Tagihan Energi
Sayangnya cara yang diterapkan Rusia telah memberikan dampak buruk bagi penjualan minyak mentah pasar global.
Alasan tersebut yang membuat menteri keuangan AS Janet Yellen berambisi untuk membatasi jumlah penyulingan minyak mentah Rusia, sehingga harga minyak dunia akan tetap terkendali karena pasokan aman.
Selain dapat menstabilkan gejolak pasar minyak, menurut Yellen pembatasan harga minyak Rusia juga bisa menjadi alat bagi AS dalam mengatasi lonjakan inflasi yang saat ini tengah menimpa negaranya.
"Batas harga minyak Rusia adalah salah satu alat kami yang paling ampuh untuk mengatasi rasa sakit orang Amerika dan negara di seluruh dunia saat mengisi bahan bakar dan berbelanja kebutuhan pokok saat ini," kata Yellen saat konferensi pers dalam tur Asia pada bulan Juli lalu.
Mengutip dari Reuters, rencananya Amerika akan mengutus asisten sekretaris Departemen Keuangan Elizabeth Rosenberg untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Indonesia pada Senin (8/8/2022) hingga Selasa (9/8/2022), terkait pembatasan jumlah penyulingan minyak.
Usai dari kunjungan tersebut tepatnya Rabu hingga Kamis pekan depan Rosenberg akan melanjutkan diskusi dengan pemerintah Singapura, untuk membahas kerja sama dalam membatasi kekuatan Korea Utara
Serta membantu menangani krisis di Myanmar, selain itu Rosenberg juga akan menggandeng pemerintah Singapura untuk melawan pendanaan rezim terorisme hingga memperkuat anti pencucian uang di pasar Asia.