Penawaran Saham Perdana Meningkat di Bursa China, Bagaimana di Indonesia?
Namun demikian, mereka tetap berkontribusi memberikan kenaikan kapitalisasi market Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi Rp 9,33 triliun saat ini.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di tengah perlambatan ekonomi, pasar saham China justru melaporkan kenaikan permintaan dari sisi penawaran saham perdana yang dikenal dengan sebutan initial public offering (IPO).
Kenaikan tersebut senilai 57,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2022 dengan pendorong utama sektor teknologi mulai dari produsen semikonduktor, penyimpanan digital atau cloud computing, dan chip yang tengah mengalami tren peningkatan dengan nilai IPO sebesar 1,1 miliar dolar AS.
"Hal serupa tengah terjadi di dalam negeri yang mana Agustus ini, bursa kita cukup ramai dengan kehadiran 11 calon emiten akan IPO, meskipun nilainya tidak bombastis," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam risetnya, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Perdagangan Saham Sepekan Ini Mayoritas Ditutup Positif, IHSG Melesat 1,92 Persen Sepekan
Namun demikian, mereka tetap berkontribusi memberikan kenaikan kapitalisasi market Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi Rp 9,33 triliun saat ini.
"Hal ini pun sejalan dengan target IPO bursa yang sebanyak 55 emiten tahun ini. Pertanyaannya, apakah target bursa tersebut dapat tercapai? Jika ditarik ke belakang, sebanyak 54 emiten telah mencatatkan sahamnya di BEI pada 2021 dengan total sebesar Rp 62,61 triliun yang dihimpun atau meningkat 1.022,35 persen secara tahunan," kata Nico.
Menurut dia, target bursa saat ini tidak begitu muluk dibandingkan tahun lalu, atau hanya berharap naik satu emiten saja dari pencapaian 2021.
"Itu pun dinilai sudah memberikan banyak kontribusi terhadap kapitalisasi pasar indeks komposit kita. Jumlah perusahaan yang tercatat di BEI saat ini sekira 804 dan membawa bursa kita menjadi bursa yang mencetak jumlah IPO terbanyak di kawasan ASEAN dalam 3 tahun terakhir," pungkas Nico.