Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Program Mekaar, PNM Gelar 10 Ribu Pelatihan Pemberdayaan Perempuan 

Pelatihan tersebut menyasar hampir 13 juta peserta program Mekaar dari 120 juta nasabah yang ditargetkan hingga tahun 2024.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Program Mekaar, PNM Gelar 10 Ribu Pelatihan Pemberdayaan Perempuan 
ist
Webinar Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan Layak, dan Pertumbuhan Ekonomi yang diselenggarakan PNM, Senin, 8 Agustus 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM Persero) menyelenggarakan 10 ribu pelatihan dan pertemuan untuk memberdayakan kaum perempuan di tahun 2022 ini.

Pelatihan tersebut menyasar hampir 13 juta peserta program Mekaar dari 120 juta nasabah yang ditargetkan hingga tahun 2024.

Direktur Operasional PT. PNM, Sunar Basuki mengatakan, PNM sebagai lembaga jasa keuangan hadir di tengah masyarakat untuk memberi pemberdayaan kepada para ibu. Peran tersebut tidak mungkin dilakukan oleh lembaga keuangan lain.

Baca juga: Belum Genap 1 Tahun, PNM Menyalurkan Kredit Sebesar Rp29,27 Triliun

“Kami dari PNM memberikan tiga modal, yaitu modal finansial, modal intelektual dan modal sosial. Modal finansial merupakan program modal usaha tanpa jaminan pinjaman dan bersifat kelompok serta mempunyai sistem tertanggung," ujarnya.

Sementara, modal intelektual merupakan program PKU melalui pelatihan yang diberikan kepada nasabah untuk bisa upgrade dan berkembang sehingga bisa naik kelas dan mandiri.

Selain itu, PNM juga memberikan modal sosial berupa program pelatihan kepada nasabah agar dapat berinteraksi dan melakukan pertukaran bisnis ekonomi dalam satu ekosistem, dengan tujuan mendorong para nasabah agar mampu memberdayakan masyarakat di sekitar mereka.

Berita Rekomendasi

“Hal ini menunjukkan bahwa PNM berkomitmen mendorong ibu-ibu agar mereka bisa naik kelas dan hidup lebih sejahtera. Selain itu, PNM bersama pemerintah ikut mengusahakan pencaiapan SDG’s,” katanya dalam keterangan pers, Senin (8/8/2022).

Berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) tersebut membuat PNM meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk Webinar Sustainable Development Goals (SDG’s)  di bidang Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan peserta perempuan terbanyak.

Webinar ini dihadiri oleh 30 ribu nasabah Mekaar dari seluruh daerah di Indonesia.

Baca juga: Erick Thohir Ajak Ibu Preneur PNM Mekaar Bangkitkan Ekonomi Keluarga

Penghargaan tersebut diterima oleh Direktur Operasional PNM Sunar Basuki dari MURI di kantor pusat PNM di Gedung Menara Taspen, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).

Sunar Basuki mengatakan, pencapaian ini tidak terlepas dari peran seluruh ibu, khususnya para nasabah Mekaar di seluruh tanah air.

Sebelum acara pemberian penghargaan MURI tersebut diselenggarakan webinar bertema “Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan Layak, Dan Pertumbuhan Ekonomi” yang diikuti Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawat.

Webinar menghadirkan pembicara antara lain anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi dan penggiat literasi, Najwa Shihab.

Friderica membahas tentang pentingnya inklusi keuangan untuk membantu ibu-ibu dalam menjalankan bisnis secara aman, dan legal.

“Kita ingin membantu ibu-ibu agar mereka bisa berbisnis dengan aman. Karena sering kita dengar banyak orang yang sering berurusan dengan para penagih utang yang ujungnya membuat ibu-ibu terjerat dalam utang yang banyak,” ujarnya.

Baca juga: Penanaman Mangrove, Upaya PNM Melestarikan Ekosistem Laut di Medan

Mengutip hasil survei OJK, dia mengatakan, tingkat literasi baru mencapai 38 persen, sedangkan untuk inklusi keuangan mencapai 76 persen. “Jadi ada gap antara keduanya. Itu berarti banyak orang yang sudah menggunakan jasa keuangan tapi belum mengerti artinya dan apa saja penggunaannnya,” ujarnya.

"Ibu-ibu harus mengerti dan mempunyai literasi terhadap produk keuangan,” ujarnya.

Pada akhir pembahasaannya, Friderica memberi tips sebelum menggunakan produk dan layanan keuangan. “Tipsnya yaitu harus memenuhi prinsip 2L, yaitu legal dan logis yaitu keuntungannya tidak wajar, menggunakan public figure, member get member, legalitas tidak jelas dan klaim tanpa risiko,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas