Stabilkan Harga Energi, Amerika Jual 20 Juta Barel Minyak ke Sejumlah Perusahaan Migas
Aksi borong ini dilakukan sembilan perusahaan energi AS, setelah presiden Joe Biden meningkatkan produksi minyak strategis pada Maret lalu.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika serikat mengumumkan bahwa produksi minyak Strategis (SPR) milik negaranya kini tengah ramai diserbu perusahaan energi asal Texas dan California.
Aksi borong ini dilakukan sembilan perusahaan energi AS, setelah presiden Joe Biden meningkatkan produksi minyak strategis pada Maret lalu.
Dengan peningkatan tersebut kini penyimpanan minyak milik SPR yang berada di gua-gua pantai Louisiana dan Texas dapat terisi hingga lebih dari 1 juta barel minyak mentah per hari, sejak Mei lalu hingga Oktober mendatang.
Baca juga: Harga Minyak Naik, Terseret Lonjakan Harga Gas Alam
Jumlah ini melonjak drastis apabila dibandingkan dengan produksi di awal bulan Mei, dimana saat itu SPR hanya mampu memompa minyak mentah sebanyak 880.000 barel per hari.
“Awal bulan ini Reuters menghitung bahwa sejak awal Mei, minyak yang dirilis SPR rata-rata 880.000 barel per hari, tidak memenuhi rencana 1 juta barel per hari,” ujar seorang juru bicara Departemen Energi Amerika Serikat seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/8/2022).
Adanya peningkatan ini sejalan dengan ambisi Biden yang ingin mendinginkan harga minyak di negaranya, yang beberapa bulan terakhir terus mengalami lonjakan harga hingga tembus ke rekor tertinggi.
Hal tersebut disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina serta perlambatan laju ekonomi AS imbas pandemi Covid-19.
Tercatat harga bensin AS pada awal Juni lalu tembus diatas 5 dolar AS per gallon, kenaikan tersebut bahkan telah menekan perekonomian warga Amerika hingga membuat laju inflasi naik menjadi 9,1 persen.
Baca juga: Hubungan China-AS Memanas Bikin Harga Minyak Mentah Asia Anjlok
Khawatir apabila inflasi terus melonjak membuat pemerintah berinisiatif untuk membuka penjualan minyak di kilang SPR.
Menurut data yang dikutip Reuters, setidaknya kini sudah ada sembilan perusahaan migas yang telah menandatangani kontrak transfer minyak.
Diantaranya yaitu perusahaan minyak yang berbasis di San Antonio Valero Energy Corp (VLO.N) yang akan memborong 4,9 juta barel minyak dari kilang SPR, disusul produsen migas Texas Motiva Enterprises LLC, dengan 2,1 juta barel dan Chevron Corp (CVX.N) dengan 350.000 barel
Mengikuti yang lainnya raksasa dari Oklahoma, Phillips 66 dikabarkan juga ikut melakukan pembelian minyak sebanyak 950.000 barel.
Rencana setelah kontrak kerjasama tersebut dirilis, pemerintah AS akan mengirimkan pasokan minyak mentah kilang SPR pada 16 September hingga 21 Oktober 2022.
Meski baru sebatas rencana, namun dengan pembelian tersebut kini investor mulai memberikan respon positif pada pasar minyak.
Baca juga: Arab Saudi Berencana Naikkan Harga Minyak Mentah untuk Konsumen di Asia pada September Mendatang
Wakil Menteri Energi AS David Turk mengatakan bahwa harga minyak dan bensin di negaranya saat ini telah turun menjadi di bawah 4 dolar AS.
Dengan meningkatnya penjualan minyak SPR diharapkan dapat membuat output produser naik sehingga mereka bisa mencukupi permintaan konsumen di AS. Dengan begitu harga BBM bisa kembali stabil.
"Kami ingin memastikan jembatan itu sepanjang mungkin dan sefleksibel mungkin sehingga kami dapat menghadapi tantangan lebih lanjut seperti yang kami miliki," tutur Turk dalam sebuah wawancara dengan lembaga penelitian nirlaba Resources for Future.