Selangkah Lebih Mandiri, Penyimpanan Gas Jerman Catatkan Peningkatan Stok Usai Ditinggal Rusia
Infrastruktur Gas Eropa atau Gas Infrastructure Europe mengumumkan bahwa fasilitas penyimpanan gas Jerman telah mengalami peningkatan stok
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, FRANKFURT- Infrastruktur Gas Eropa atau Gas Infrastructure Europe (GIE) mengumumkan bahwa fasilitas penyimpanan gas Jerman telah mengalami peningkatan stok sebanyak 75 persen.
Peningkatan tersebut terjadi setelah bulan Juli lalu Rusia melakukan pemangkasan ekspor gas via pipa Nord Stream 1 pada Uni Eropa, sebagai bentuk balasan sanksi yang telah dilakukan UE dan para sekutunya.
Sebelum Rusia memangkas ekspor gasnya, raksasa Gazprom biasa memasok 40 persen kebutuhan gas warga Eropa. Namun imbas pemangkasan tersebut kini volume pengiriman gas dari Rusia dibatasi sebesar 20 persen.
Baca juga: Stok Gas Jerman Mulai Naik Sejak Lepas dari Rusia
Pemangkasan inilah yang membuat negara – negara di kawasan Eropa, termasuk Jerman terancam mengalami krisis energi selama musim dingin mendatang.
Ancaman tersebut yang membuat Jerman dan sederet negara di Eropa mulai mencari pemasok energi baru, untuk menggantikan pasokan dari Rusia.
Menurut laporan Reuters hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan utilitas Jerman yang mulai menekan kontrak ekspor untuk meningkatkan pasokan gas dari AS.
Perusahaan tersebut diantaranya Energie Baden-Wuerttemberg AG (EnBW) yang dikabarkan telah menandatangani perjanjian jual beli jangka panjang selama 20 tahun, dengan eksportir asal Amerika Serikat (AS) Venture Global LNG.
Selain EnBW, perusahaan utilitas Jerman lainnya, RWE AG juga telah meneken kontrak pembelian LNG dari eksportir Amerika.
Dengan pembelian tersebut kini fasilitas penyimpanan gas Jerman dapat terisi lebih cepat dari target yang ditetapkan pemerintah. Dimana pemerintah sebelumnya menargetkan tingkat penyimpanan gas mencapai 75 persen pada 1 September mendatang.
Rencananya jumlah tersebut akan bertambah lagi sebanyak 85 persen pada 1 Oktober dan 95 persen pada 1 November.
Untuk mendukung peningkatan cadangan gas, Jerman sendiri diketahui mulai mengaktifkan ruang penyimpanan gas bawah tanah yang dapat menampung 23,3 miliar meter kubik (bcm).
Baca juga: Pasokan Gas Cukup Besar, Menteri ESDM Dukung Konversi BBM ke BBG
Tak hanya itu Jerman juga akan meningkatkan pasokannya pada unit penyimpanan di kawasan Rehden, Niedersachsen yang saat ini telah terisi 54 persen atau sekitar 4 bcm.
Selain melakukan peningkatan pasokan, pemerintah Jerman juga turut meminta komisi Eropa untuk memberikan pembebasan pajak pertambahan nilai atas retribusi harga gas baru.
Langkah ini diambil Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner agar harga energi di negaranya bisa melandai, dengan begitu laju ekonomi Jerman bisa pulih ke zona hijau.