Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Di Tengah Ketegangan Geopolitik, China Kembali Pangkas Kepemilikan Surat Utang AS

Pemerintah China dilaporkan kembali memangkas kepemilikan surat utang atau treasuries asal AS, pemangkasan ini merupakan kali ketujuh

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Di Tengah Ketegangan Geopolitik, China Kembali Pangkas Kepemilikan Surat Utang AS
freepik
Ilustrasi dolar AS 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China dilaporkan kembali memangkas kepemilikan surat utang atau treasuries asal AS, pemangkasan ini merupakan kali ketujuh yang dilakukan China, terhitung sejak awal tahun 2022 lalu.

Menurut departemen keuangan China langkah tersebut sengaja diambil negaranya guna melindungi nilai mata uang yuan terhadap dolar AS, dimana saat ini nilai yuan berada jauh dibawah dolar.

Reuters mencatat sejak pertengahan Mei lalu nilai yuan China telah merosot sekitar 1 persen, sementara dolar cenderung meningkat di kisaran 0,5 persen pada 6,7755 yuan.

Amblesnya nilai yuan China terhadap dolar, membuat pemerintah khawatir apabila mata uang negaranya menjadi kurang berharga.

Baca juga: China Kembali Tingkatkan Latihan Militer Saat Anggota Parlemen AS Mengunjungi Taiwan

Hal tersebutlah yang mendorong pemerintah China untuk kembali mengurangi kepemilikan surat utang dari AS.

"Ini tampaknya lebih merupakan fungsi intervensi FX China untuk menjaga USD/CNY stabil di lingkungan dolar yang kuat," kata Chris Turner, kepala pasar global di perusahaan perbankan ING.

Berita Rekomendasi

Meski China telah menyampaikan alasan pemangkasan treasuries AS, namun menurut informasi yang beredar pemangkasan surat utang tersebut dilakukan Beijing sebagai bentuk balasan bagi Washington, sebagai akibat dari kunjungan ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Bahkan beberapa waktu yang lalu China juga telah menghentikan dialog dengan Amerika Serikat di sejumlah bidang, termasuk antara komandan militer tingkat teater dan tentang perubahan iklim.

Imbas dari pemangkasan tersebut kini jumlah obligasi treasuries atau simpanan utang pemerintah AS yang berada di tangan China turun menjadi 967,8 miliar dolar AS per Juni.

Angka tersebut merosot drastis hingga jadi yang terendah sejak 12 tahun terakhir.

Tak hanya pemerintah China saja yang mengurangi obligasi treasuries AS, sejumlah penduduk asal Amerika diketahui telah menjual kepemilikan sekuritas treasuries AS, dengan penjualan bersih mencapai 50,5 miliar pada bulan Juni kemarin.

Baca juga: Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga 10 Bps untuk Hidupkan Kembali Permintaan Kredit Penduduknya

Meski begitu jumlah kepemilikan Treasuries AS pada bulan Juni tetap mencatatkan kenaikan sebanyak 7.430 triliun dolar AS, melompat jauh dari bulan sebelumnya yang saat itu hanya dipatok 7.426 triliun dolar AS.

Angka tersebut naik setelah Jepang meningkatkan kepemilikan treasury Amerika sebanyak 1,236 triliun dolar AS.

Kenaikan tersebut pun sejalan dengan meningkatnya benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun yang telah melonjak di level 2,9310 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas