Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri ESDM : Kompensasi BBM Bersubsidi Sudah Berat Sekali, Kami Akan Pilih Opsi Terbaik

Pemerintah menyiapkan beberapa opsi agar BBM subsidi tetap ada tetapi peruntukannya hanya bagi masyarakat berdaya beli menengah ke bawah.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Menteri ESDM : Kompensasi BBM Bersubsidi Sudah Berat Sekali, Kami Akan Pilih Opsi Terbaik
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta masyarakat golongan mampu tidak membeli BBM subsidi sebagaimana peruntukannya hanya bagi masyarakat berdaya beli menengah ke bawah. 

TIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite maupun Solar tidak terelakkan lagi.

Menurutnya, pemerintah menyiapkan beberapa opsi agar BBM subsidi tetap ada tetapi peruntukannya hanya bagi masyarakat berdaya beli menengah ke bawah.

"Saat ini masih dikaji banyak opsi secara keseluruhan nanti kita akan pilih yang terbaik, karena kompensasi BBM subsidi sudah berat sekali sedangkan harga minyak cukup tinggi," ujar Arifin saat dikonfirmasi, Sabtu (20/8/2022).

Baca juga: Ekonom: Harga BBM Subsidi Dilematis, Jokowi Terlanjur Janji Tidak Naikkan Pertalite

Menteri ESDM menjelaskan BBM subsidi menggunakan dana APBN sehingga jumlahnya terbatas sesuai dengan kuota.

Dia meminta kepada masyarakat yang mampu untuk tidak membeli BBM subsidi sebagaimana peruntukannya hanya bagi masyarakat berdaya beli menengah ke bawah.

Lebih lanjut, Menteri Arifin menegaskan sejauh ini hanya ada dua jenis BBM subsidi yakni Pertalite dan Biosolar, selain kedua jenis tersebut tidak disubsidi oleh APBN.

"Pemerintah terus berupaya agar masyarakat tidak kekurangan bahan bakar, nah jangan sampai masyarakat yang sudah cukup mampu tetapi membeli BBM Pertalite," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Pemerintah, terang Arifin, ingin biaya subsidi BBM benar-benar tepat sasaran dan berkeadilan.

Perlunya kesadaran dari setiap masyarakat menggunakan BBM yang disubsidi pemerintah sesuai dengan haknya.

Pada APBN 2022, ditetapkan kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun untuk jenis Pertalite sebanyak 23,5 juta kiloliter (KL).

Namun hingga akhir Juli hanya tersisa 6,2 juta KL padahal konsumsi Pertalite rata-rata sebulan sekitar 2,4 juta KL.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap mengungkapkan beban negara untuk membiayai subsidi energi sudah lebih dari Rp 500 triliun.

Baca juga: Luhut Beri Sinyal Terkait Kenaikan Harga Pertalite, Menko: Minggu Depan Presiden akan Mengumumkan


Beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju juga telah memberikan sinyal bahwa pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi dalam waktu dekat.

Teranyar, Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kenaikan BBM subsidi kemungkinan akan dilakukan minggu depan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas