Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Anggota DPR: Pemerintah Tidak Siap Hadapi Krisis Secara Global

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Jumat (19/8/2022) lalu menunjukkan sejumlah harga pangan mengalami kenaikan

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Anggota DPR: Pemerintah Tidak Siap Hadapi Krisis Secara Global
dok. DPR RI
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Andi Akmal Pasluddin melihat pemerintah belum bekerja optimal mengamankan harga komoditas pangan di Indonesia. Kondisi harga-harga, baik pangan maupun energi termasuk BBM dan gas, sudah melampaui batas nalar.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin melihat sikap Pemerintah Indonesia yang tidak siap menghadapi krisis global

Andi berujar pemerintah belum bekerja optimal mengamankan harga komoditas pangan di Indonesia. Kondisi harga-harga, baik pangan maupun energi termasuk BBM dan gas, sudah melampaui batas nalar. 

"Memang kondisi krisis global menghantui di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, energi hingga lingkungan tapi saya melihat pemerintah tidak siap menghadapi ini semua," ujar Akmal dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Pedagang Warteg Bingung Harga Telur Terus Melonjak, Saat Ini Tembus Rp 33.000 Per Kilogram

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Jumat (19/8/2022) lalu menunjukkan sejumlah harga pangan mengalami kenaikan yang fluktuatif. 

Mulai dari harga telur yang naik sebesar 0,83 persen dibanding hari sebelumnya. Daging ayam naik sebesar 0,58 persen menjadi Rp34.650 per kg. 

Harga cabai pun kembali naik tipis seperti cabai merah besar sebesar 0,47 persen dibanding kemarin menjadi Rp63.750 per kg, cabai rawit merah naik 0,15 persen menjadi Rp66.350 per kg.

Berita Rekomendasi

Cabai merah keriting harganya tetap pada Rp63.200 per kg, dan cabai rawit hijau turun 0,47 persen jadi Rp52.750 per kg. Kemudian, rata-rata harga telur dan daging ayam ras masih mengalami kenaikan di seluruh pasar tradisional Indonesia.

Baca juga: Luhut Sebut Jokowi akan Umumkan Penyesuaian Harga BBM, Bagaimana Stok Pertalite? Ini Kata Pertamina

Andi mengingatkan, kondisi pangan secara nasional masih tidak stabil. Biaya logistik akibat kenaikan BBM menjadi unsur besar naiknya harga pangan yang jauh dari lokasi produksi pertanian pangan, termasuk perikanan. 

"Sudah dapat terlihat jelas di lapangan, jika pemerintah bekerja optimal memperbaiki kondisi tata niaga pangan, tanpa mesti diekspose, masyarakat sendiri dapat menilai baik buruknya kinerja pemerintah," imbuh Andi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas