Sandiaga Uno Jelaskan Pentingnya Posisi Ekonomi Kreatif Menopang PDB Indonesia
Dengan total lebih dari Rp 1.300 triliun dan menyumbang 7,5 persen PDB, sektor ekonomi kreatif banyak ditopang oleh pelaku UMKM
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan pentingnya peran posisi ekonomi kreatif di Indonesia menopang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Dengan total lebih dari Rp 1.300 triliun dan menyumbang 7,5 persen PDB, sektor ekonomi kreatif banyak ditopang oleh pelaku UMKM.
Sandiaga memaparkan bahwa ekonomi negara didukung oleh sektor e-commerce yang didominasi oleh bisnis kuliner sebesar 42 persen, fashion sebesar 18 persen dan kriya sebesar 15 persen.
Baca juga: Sandiaga Uno: Kunjungan Wisatawan Mancanegara Meningkat 2.000 Persen di Juli 2022
Melihat potensi ekonomi yang besar ini, Sandiaga mengajak Sampoerna untuk berkolaborasi mendukung UMKM, khususnya dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
“Kami ingin mengajak Sampoerna dan SRC (Sampoerna Retail Community) untuk berkolaborasi melalui program unggulan KATA Kreatif (Kabupaten dan Kota Kreatif), Apresiasi Kreasi Indonesia, dan ADWI atau Anugrah Desa Wisata, di mana Desa Wisata Sudaji yang akan kami kunjungi besok di Bali juga bagian dari kolaborasi dengan Sampoerna,” urainya dalam kegiatan UMKM Go Digital, dikutip Selasa (23/8/2022).
Sandiaga juga berpesan kepada peserta dari SRC untuk turut membantu pemerintah menjaga kebangkitan ekonomi.
"SRC juga harus membantu pemerintah mengatasi inflasi, bagaimana harga bahan pokok yang meningkat, sembako yang semakin berat itu bisa kita berikan solusi agar lebih terjangkau harganya dan terdistribusi dengan lebih merata dan adil untuk memperluas lapangan kerja seluas-luasnya,” tutur Sandi.
Direktur PT PT SRC Indonesia Sembilan Rima Tanago menuturkan pembinaan toko kelontong menitikberatkan pesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait pentingnya pemulihan sektor ekonomi Indonesia melalui digitalisasi.
"Kami melihat bahwa toko kelontong adalah sektor ekonomi riil yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia dan masih memiliki begitu banyak potensi untuk dikembangkan,” ucap Rima.
Baca juga: Soal Impor Minyak dari Rusia, Sandiaga Uno: Biarin Aja Diembargo AS Paling Tidak Makan McD
Oleh karena itu, Sampoerna dan juga SRC berkomitmen untuk menyediakan edukasi, bimbingan, pelatihan, dan platform digital untuk membantu UMKM mengembangkan bisnisnya.