Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Selain Kurangi Emisi Karbon, Pemanfaatan PLTS Atap Juga Tingkatkan Daya Saing Industri 

Penggunaan Pembangkit Listri Tenaga Surya (PLTS) Atap akan meningkatkan daya saing industri Indonesia

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Selain Kurangi Emisi Karbon, Pemanfaatan PLTS Atap Juga Tingkatkan Daya Saing Industri 
Tribunnews/JEPRIMA
Teknisi melakukan perawatan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan Pembangkit Listri Tenaga Surya (PLTS) Atap akan meningkatkan daya saing industri Indonesia, apalagi Uni Eropa berencana menerapkan mekanisme penyesuaian batas karbon yang akan berdampak terhadap ekspor Indonesia ke Uni Eropa.

Hal ini dikatakan Climate and Energy Campaigner Greenpeace Indonesia, Adila Isfandiari saat diskusi publik Merdeka dari Energi Fosil yang diselenggarakan Indef dan Greenpeace Indonesia belum lama ini.

"Saat ini faktor emisi kelistrikan Indonesia itu masih lebih tinggi dari Vietnam. Di Vietnam itu faktor emisinya 0,5 ton CO2 per Megawatt hour, di Indonesia masih 0,8 ton CO2 per Megawatt hour," kata Adila.

Ia mengatakan, penggunaan PLTS Atap ini, selain untuk rumah tangga, bagi industri juga untuk memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka untuk mengurangi emisi karbonnya dan termasuk upaya untuk peningkatan daya saing untuk industri.

Kalau Indonesia mau bersaing, kata dia seharusnya jangan ada yang menghambat dan justru mendorong pengelolaan energi terbarukan ini juga untuk industri dan rumah tangga.

Direktur Riset Indef Berly Martawardaya mengatakan, dalam hal energi terbarukan pemerintah harus melihat dalam konteks Indonesia dan bukan lebih banyak sisi korporasi PLN-nya yang akan merugi karena mengalami over capacity.

Berita Rekomendasi

“Kita harus bicara dalam konteks Indonesia, tapi tentunya juga tidak mengorbankan PLN. Jadi, dalam hal ini perlu ada formula baku subsidi atau PMN (Penyertaan Modal Negara) ke PLN, sehingga saat dikasih tugas untuk meningkatkan proporsi energi terbarukan PLN tidak merugi,” tukasnya.

Baca juga: Tarif Listrik Naik, PLTS Atap Jadi Makin Menarik Digunakan

Apalagi, kata Berly, Eropa akan menerapkan pengenaan pajak tambahan kepada perusahaan yang banyak mengeluarkan emisi.

“Jadi, kalau kita tidak meningkatkan energi terbarukan, export competitiveness kita akan terganggu, produk-produk kita akan lebih mahal dan bisa  berdampak negatif dari sisi investasi,” tuturnya.

Menurut Berly, Indonesia akan kesulitan untuk mendatangkan investor yang high quality seperti Apple dan Tesla jika tidak meningkatkan energy terbarukan.

Baca juga: PLTS Atap Gedung Krakatau Steel Buatan KDL Mulai Beroperasi

“Mereka-mereka ini hanya mau produksi dengan 100 persen energi terbarukan. Tesla misalnya, kan belum mau investasi ke Indonesia karena bahan baku yang digunakan pabrik baterai di Indonesia belum terbarukan,” ujarnya.

Jadi, kata Berly, sebaiknya pemikiran mengenai energi terbarukan ini harus dari sisi strategi ekonomi nasionalnya dan tidak hanya dari sisi PLN-nya saja.

Prabu Siagian, Analyst Climate Policy Initiative mengatakan tidak sependapat dengan alasan PLN menghambat PLTS Atap karena over capacity. Menurutnya, listrik itu tidak hanya dipakai oleh rumah saja tapi bisa untuk mobil listrik.

“Jadi, menurut saya, seharusnya kondisi PLN yang over capacity ini justru dijadikan momentum untuk menggalakkan mobil listrik. Sehingga, meski konsumsi listrik dari rumah itu berkurang tapi ada potensi peningkatan permintaan dari kendaraan listrik kalau kendaraannya makin banyak,” katanya.

Baca juga: Danone-Aqua Resmi Operasikan PLTS Atap Keempat di Pabrik Mekarsari

Kevin Wisnumurthi, Kepala Departemen Lingkungan Hidup BEM UI, mengatakan,  seharusnya semua pihak memberikan dukungan terhadap penggunaan energy terbarukan ini termasuk PLTS Atap.

“Sebagai generasi muda, jangan ada yang  tidak menghambat ijin penggunaan PLTS Atap,” ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas