Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dan Jawa Barat kini tengah berupaya untuk mempercepat penggunaan transportasi umum berbasis listrik, khususnya bus listrik.

Salah satu upayanya yaitu dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara antara PT Transjakarta dengan PT Jasa Sarana, serta perjanjian pendahuluan antara PT Jasa Sarana dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas.

Acara penandatanganan yang berlangsung di Fairmont Hotel Jakarta pada kemarin (31/8/2022), merupakan side event dari forum U20 (Urban 20) bertajuk 'The Future of Urban Mobility'.

Penandatanganan ini dilakukan oleh M Yana Aditya selaku Direktur Utama PT Transjakarta, Indrawan Sumantri selaku Direktur Utama PT. Jasa Sarana, dan Dino A. Ryandi selaku Chief Operating Officer PT VKTR Teknologi Mobilitas.

Baca juga: Akselerasi Electric Vehicle, Bus Transjakarta Akan Konversi Menjadi Tenaga Listrik

Dalam acara tersebut hadir langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang juga sekaligus Komisaris Utama VKTR, Anindya Novyan Bakrie.

Anindya mengatakan, sistem mobilitas yang berkelanjutan untuk wilayah perkotaan adalah salah satu prioritas utama dari sidang atau forum U20 (Urban 20) yang bertajuk 'The Future of Urban Mobility'.

Sebagai informasi, PT VKTR Teknologi Mobilitas adalah startup di bidang manufaktur elektrifikasi transportasi dan ekosistem telematika.

Perusahaan ini telah menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah pihak, diantaranya produsen kendaraan listrik terkemuka dunia BYD Auto, hingga produsen baterai ramah lingkungan asal Inggris BritishVolt.

“Keberadaan Vektor (VKTR) ini kami posisikan untuk dapat berkiprah di industri elektrifikasi transportasi secara lengkap dari hulu hingga hilir," ucap Anindya dalam keterangan yang diperoleh, (31/8/2022).

"Sehingga dengan demikian kami yakin dapat mendukung semua program pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan industri tersebut," sambungnya.

Jika inisiatif yang dimulai di Jakarta dan Jawa Barat ini dapat bergulir ke provinsi lain, maka sistem transportasi umum berkelanjutan akan dapat menjadi pemacu akselerasi pencapaian target net zero emission nasional yang dicanangkan untuk diraih pada tahun 2060.

Anindya juga menyatakan harapannya bahwa VKTR akan dapat hadir sebagai mitra kerja yang dapat diandalkan oleh Transjakarta maupun Jasa Sarana.

Baca juga: Mulai 21 Juli 2022, Transjakarta Tambah Jam Operasional di Empat Rute Ini

"Artinya, VKTR akan dapat hadir sebagai technology provider yang menawarkan solusi lengkap bagi setiap mitra nya, seperti tercermin dalam kesepakatan hari ini dengan PT Transjakarta dan PT Jasa Sarana," pungkasnya.

Seperti diketahui, Jakarta meluncurkan armada bus bertenaga listrik pertamanya di bulan Maret lalu, sebagai langkah awal dari pencapaian target 50 persen armada bus listrik di tahun 2025 serta menjadi 100 persen di 2030.

Tidak ketinggalan, provinsi Jawa Barat saat ini juga tengah menyusun masterplan untuk penggunaan transportasi umum berbasis listrik.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga bertindak sebagai Chairman dari forum U20 pernah memberikan pernyataan tentang pentingnya kolaborasi dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kota-kota global.

“Ke depan, Jakarta bersama kota-kota lain perlu membentuk kerjasama lebih erat, khususnya dalam mencari jawaban atas berbagai tantangan dan problematika dalam pengelolaan wilayah perkotaan,” ucap Anies.