Akibat Kenaikan Harga BBM, Inflasi Diperkirakan Bakal Terjadi Hingga Tahun Depan
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar bersubsidi, dan Pertamax dastikan bakal memicu inflasi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar bersubsidi, dan Pertamax dastikan bakal memicu inflasi.
Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz memperkirakan, inflasi pada akhir tahun ini akan melambung.
Faiz bahkan memperkirakan inflasi yaang akan terjadi berkepanjangan, setidaknya hingga paruh pertama tahun 2023.
“Akhir tahun 2022 inflasi umum bisa ke 6,1 persen YoY. Kemudian inflasi aka terus meningkat dan puncaknya pada kuartal II-2022, kami perkirakan inflasi bisa mencapai 7,4 persen YoY,” tutur Faiz kepada Kontan.co.id.
Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan Vivo di Indonesia
Tak hanya inflasi umum yang melejit, Faiz pun memperkirakan inflasi inti atau inflasi secara fundamental bisa terkerek.
Menurut perkiraannya, inflasi inti pada tahun 2022 akan berada di level 5 persen YoY.
Dengan peningkatan inflasi inti ini, ia memperkirakan BI bakal lebih agresif dalam meningkatkan suku bunga acuannya.
Setelah pada pertemuan pada bulan lalu BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), Faiz melihat ada kemungkinan hingga akhir tahun BI menaikkan suku bunga lebih dari 100 bps lagi.
Baca juga: Curhatan Pengusaha Warteg Imbas BBM Naik: Keuntungan Tergerus, Biaya Sewa Tempat Bakal Ikutan Naik
“Bisa jadi, ada potensi peningkatan suku bunga acuan lebih tinggi dari perkiraan awal kami. BIsa lebih dari 100 bps,” tandas Faiz.
Suku Bunga Acuan
Untuk menekan inflasi tersebut, Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakalan melakukan langkah seperti negara-negara lainnya yaitu mengerek suku bunga acuan.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, BI telah menaikkan suku bunga acuan pada Agustus lalu dan diperkirakan segera melakukan kembali di sisa tahun ini.
Bahkan menurutnya, kenaikan suku bunga acuan yang kemungkinan akan didongkrak lebih besar.
Bulan lalu BI manaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen.