Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menko Airlangga: Pemerintah Masih Pantau Laju Inflasi Akibat Kenaikan Harga BBM

Pemerintah masih melakukan pemantauan laju inflasi akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Menko Airlangga: Pemerintah Masih Pantau Laju Inflasi Akibat Kenaikan Harga BBM
istimewa
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah masih melakukan pemantauan laju inflasi akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah masih melakukan pemantauan laju inflasi akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (13/9/2022).

“Jadi kita lagi melihat, memonitor angka inflasi dan besok akan ada rapat inflasi. Rapat koordinasi daerah dan pusat di surabaya mengenai inflasi,” kata Airlangga.

Baca juga: Cara Cek Status Kepesertaan dan Ajukan Diri Jadi Penerima BLT BBM Melalui Aplikasi Cek Bansos

Dalam rapat tersebut nantinya akan dibeberkan faktor apa saja yang menyebabkan inflasi di seriap daerah. Pemerintah terus berupaya agar inflasi langan dan transportasi tetap terjaga.

“Sehingga kita bisa jaga, dua yang bisa kita jaga. Inflasi daripada bahan makanan dan inflasi dari transportasi,” pungkasnya.

Sebelumnya Presiden Partai Butuh Said Iqbal memperingatkan, kenaikan harga BBB bersubsidi akan memicu lonjakan inflasi hingga 15 persen lebih yang dikontribusi dari naiknya harga-harga komoditi pangan.

Berita Rekomendasi

Ia menegaskan, kenaikan harga BBM bersubsidi melemahkan daya beli masyarakat, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.

Baca juga: KLIK cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima BLT BBM Rp600 Ribu, Ini Caranya

Menurut dia, dampak yang akan terjadi adalah timbulnya inflasi atau kenaikan harga pada komoditas pangan yang bakal berpengaruh pada daya beli masyarakat.

Berdasarkan data Litbang dari Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) angka inflasi untuk sektor makanan itu diyakini akan tembus hingga 15 persen.

"Litbangnya Partai Buruh dan KSPI mencatat tembus inflansi makanan itu bisa mencapai 15 persen lebih, jadi yang dibilang inflasi 7 persen itu secara umum (dilihat dari seluruh sektor, red)," kata Iqbal saat konferensi pers secara daring, Jumat (9/9/2022).

Iqbal menuturkan, akan ada beberapa bahan pokok yang terpengaruh harganya atas kenaikan harga BBM ini.

Sebagian besar dari sektor itu merupakan bahan yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.

Bahkan jika tidak dapat dikendalikan, bukan tidak mungkin harga beras juga nantinya akan naik.

Baca juga: Naiknya Harga BBM Dinilai Bakal Berefek Domino ke Masalah Sosial

"Ini dikonsumsi oleh kelas menengah ke bawah itu tembus lebih dari 15 persen harga barang akan naik, telur, cabai, bawang kemungkinan beras kalau tidak bisa dikendalikan," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas