Perluas Proses Distribusi, Herbalife Operasikan Gudang Utama di Pondok Ungu
Warehouse dikelola bekerja sama dengan mitra DSV Solution Indonesia sebagai pusat penyimpanan dan proses pendistribusian produk-produk.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition mengelola warehouse utama atau Mother Warehouse di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Warehouse ini dikelola bekerja sama dengan mitra DSV Solution Indonesia sebagai pusat penyimpanan dan proses pendistribusian produk-produk Herbalife Nutrition yang dipasarkan di Indonesia.
"Fasilitas penyimpanan ini selalu dimonitor baik secara suhu dan indikator lainnya, sebelum nantinya didistribusikan melalui total 131 saluran distribusi atau secara langsung kepada member independen," ungkap Andam Dewi, Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, dalam keterangannya, Senin 19 September 2022.
Dijelaskan, untuk menghasilkan produk berkualitas dan aman untuk kebutuhan konsumen perusahannya menerapkan proses Seed to Feed.
Baca juga: Garuda dan Perigi Logistics Tambah Fasilitas Warehouse dan Layanan Kepabeanan
Proses Seed to Feed ini mencakup seluruh kegiatan dari hulu ke hilir dengan berlandaskan pada tiga prinsip, pertama, mulai dari berinvestasi pada penemuan-penemuan baru, pemilihan bahan baku yang bertanggungjawab dan metode produksi yang mutakhir untuk mendapatkan hasil terbaik.
Kedua, memastikan produk yang dihasilkan memenuhi bahkan melampaui standar kualitas yang ditetapkan industri dan regulasi; dan ketiga, menggunakan teknologi mutakhir dalam memonitor tempat penyimpanan produk untuk memastikan produk dalam keadaan baik saat konsumen menerimanya.
"Hal tersebut tercantum pada proses pengelolaan produk pada Herbalife Nutrition Global Responsibility Report 2020," ujar Andam Dewi.
Dia menambahkan, proses Seed to Feed dikembangkan untuk menjaga kualitas produk Herbalife Nutrition melalui 14 langkah yang meliputi lima langkah pemeriksaan yang dimulai dari bahan baku hingga sampai di pusat distribusi.
Pada fase penyiapan bahan baku, proses dimulai sejak budidaya, proses panen, pengeringan hingga proses ekstraksi seluruh bahan baku, selalu dilakukan proses pengawasan/monitoring.
Kemudian masuk fase Takaran, di mana semua bahan baku ditakar dan diukur sesuai dengan formula dan dipersiapkan untuk proses produksi.
Baca juga: Herbalife Pacu Transaksi Non-tunai Lewat Automated Sales Center
Tahapan berikutnya adalah prapengemasan, di mana diterapkan teknologi mutakhir untuk memastikan konsistensi dan akurasi produk.
Berikutnya, adalah tahan pengemasan. Inspeksi secara manual dan digital dilibatkan dalam memastikan produk dikemas dan dilakukan proses labelling dengan baik.
Lalu disusul tahapan transportasi, di mana proses ini melibatkan perekam data mutakhir untuk memastikan setiap produk tidak terpapar panas dan lembab yang berlebihan.
Tahapan terakhir adalah tahapan distribusi dan penyimpanan. Produk-produk yang sudah dihasilkan disimpan di gudang dan dimonitor londisi suhu dan indikator lain sebelum tiba di tangan distributor independent.
"Melalui penerapan proses Seed to Feed, kami juga memastikan bahwa produk kami selalu dipantau kualitasnya mulai dari proses produksi hingga distribusi ke tangan konsumen," ungkap Andam Dewi.