Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Polemik Aliansi AS dan Negara-negara Produsen Chip Semikonduktor

Chip semikonduktor merupakan bagian penting dari perkembangan teknologi karena digunakan untuk mendukung produksi smartphone

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Polemik Aliansi AS dan Negara-negara Produsen Chip Semikonduktor
Gizmochina
Ilustrasi chip semikonduktor 

Semikonduktor juga menjadi bagian penting dari kerja sama antara AS, India, Jepang dan Australia, sekelompok negara demokrasi yang dikenal sebagai Quad.

AS juga mengusulkan aliansi "Chip 4" dengan Korea Selatan, Jepang dan Taiwan. Namun rencana ini belum menghasilkan keputusan final.

Baca juga: Samsung: Penurunan Penjualan Chip Memori Masih Akan Berlanjut Hingga Tahun Depan

Ada beberapa alasan di balik kemitraan ini. Salah satunya untuk menyatukan "keunggulan komparatif" yang dimiliki negara-negara tersebut, sehingga dapat "mengembangkan chip semikonduktor dengan aman," kata Kotasthane. "Tidak masuk akal untuk melakukannya sendiri" karena kompleksitas rantai pasok dan kekuatan yang terbatas dari negara maupun perusahaan produsen chip, tambahnya.

Dorongan untuk kemitraan semacam ini memiliki satu kesamaan, yaitu ketidakterlibatan China. Aliansi ini diduga dibuat untuk memutuskan China dari rantai pasokan global.

China dan AS memandang satu sama lain sebagai saingan dalam sektor teknologi di berbagai bidang mulai dari semikonduktor hingga kecerdasan buatan. Sebagai bagian dari persaingan tersebut, AS telah berupaya memutuskan China dari industri semikonduktor dan teknologi penting lainnya melalui larangan ekspor.

“Tujuan dari semua upaya ini adalah untuk mencegah China mengembangkan kemampuan untuk memproduksi semikonduktor canggih di dalam negeri,” kata pemimpin kebijakan teknologi di perusahaan konsultan Albright Stonebridge, Paul Triolo.

Chip buatan China diragukan

Berita Rekomendasi

Selama beberapa tahun terakhir, China telah mengalirkan banyak dana ke dalam industri semikonduktor domestiknya, yang bertujuan untuk meningkatkan swasembada dan mengurangi ketergantungannya dengan perusahaan asing.

Namun seperti yang dijelaskan sebelumnya, hal tersebut akan sulit jika dilakukan secara mandiri karena kompleksitas rantai pasokan dan kekuatan yang terbatas dari negara maupun perusahaan produsen chip.

China telah meningkatkan desain chipnya, namun upaya tersebut membutuhkan peralatan asing. Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) merupakan produsen chip terbesar di Beijing. Namun perusahaan itu masih tertinggal dari saingannya seperti TSMC dan Samsung.

“Ini membutuhkan banyak kolaborasi internasional yang menurut saya sekarang menjadi masalah besar bagi China karena cara China memiliki semacam tetangga yang bermusuhan. Apa yang bisa dilakukan China, tiga, empat tahun sebelumnya dalam hal kolaborasi internasional tidak akan mungkin terjadi,” kata Kotasthane.

Hal itu membuat kemampuan China untuk memproduksi chip menjadi diragukan, terutama karena AS dan negara-negara utama produsen chip telah membentuk aliansi, kata Kotasthane.

Ketegangan dalam aliansi

Namun ada beberapa keretakan yang mulai muncul di antara kemitraan tersebut, khususnya antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas