Pertamina Dorong UMK Binaan Bergabung ke Platform Digital Untuk Genjot Omzet
Sekitar 150 UKM binaan Pertamina Palangkaraya sejak Mei 2022 menggunakan marketplace Pasar Digital (PaDI) UMKM untuk memasarkan produknya.
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekitar 150 usaha mikro kecil (UMK) yang bergabung di Rumah BUMN Pertamina Palangkaraya sejak Mei 2022 menggunakan marketplace Pasar Digital (PaDI) UMKM untuk memasarkan produknya.
Omzet penjualan mereka naik hingga 10 persen per bulan.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina Fajriyah Usman, mengungkapkan Pertamina terus mendorong UMK binaan untuk tergabung dalam platform digital PaDI UMKM. Dia berharap UMK berperan dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
“Pandemi menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat turun drastis, banyak yang terkena efisiensi hingga terhentinya usaha. Pertamina mendorong UMK untuk tumbuh dan berpedan dalam pemulihan ekonomi,” katanya.
Menurut Fajriah, penerbitan Perpres No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah membuka peluang bagi UMK dan koperasi untuk mengikuti pengadaan pemerintah hingga Rp 15 miliar.
Peluang bagi UMK semakin besar karena pemerintah mengeluarkan kebijakan yang meminta 40 persen pengadaan barang dan jasa pemerintah dan BUMN menggunakan produk dalam negeri.
“Dua kebijakan ini mendorong industri bisa tumbuh, memberi lapangan pekerjaan yang banyak, dan tentunya mensejahterakan masyarakat. Hadirnya PaDI UMKM tentunya dapat merealisasikan kedua kebijakan pemerintah dimaksud,“ ujarnya.
Baca juga: Hingga Kuartal Ketiga 2022, Restock Salurkan Pendanaan untuk UMKM Rp 1,4 Triliun
Dia menegaskan, PaDI UMKM juga banyak memberikan manfaat bagi UMK binaan Pertamina, BUMN maupun pemerintah.
UMK akan mendapatkan kemudahan akses pasar yang lebih luas, e-commerce baik skala lokal maupun global, pembiayaan/permodalan dan insight bagi UMK untuk peningkatan kualitas produk.
“Bagi BUMN, PaDI UMKM akan memudahkan perbelanjaan pemenuhan kebutuhan kantor dengan seller yang terverifikasi dan jelas. Sedangkan bagi pemerintah, adanya PaDI UMKM dapat menjadi dasar yang kuat untuk program peningkatan ekonomi rakyat, dengan akurasi validitas data UMK,” ujarnya.
Baca juga: Nilai Transaksi Lokapasar pada 2021 Capai Rp 403 Triliun, Kontribusinya Didominasi Pelaku UMKM
Pengamat ekonomi menilai UMK harus terus didampingi agar mampu menjaga kualitas produk yang dijualnya.
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Berly Martawardaya, mengatakan agar berdampak maksimal mendukung pertumbuhan UMK, pengelola lokapasar PaDI UMKM harus aktif menjaring produsen barang.
Pelaku usaha UMK juga perlu dibekali pelatihan yang baik untuk menjaga kualitas barang dan jasa yang dijualnya.
“Mereka (UMK) harus didampingi misalnya untuk membuat foto dan deskripsi produk yang bagus supaya menarik bagi pembeli. Yang mahal mungkin promosikan marketplace supaya masyarakat mau mengunduh aplikasi dan atau mengunjungi website-nya untuk bertransaksi,” katanya.
Nindita, UMK pemilik Dapur S’Best, memutuskan untuk membuka toko digital di PaDI UMKM GUNA memperluas usaha. Dia mengakui sejak bergabung dengan PaDI UMKM, omzet yang diperoleh mencapai Rp11 juta per bulan atau naik hingga 10 persen.
“Semoga kedepan melalui PaDI UMKM akan membuat produk kami lebih dikenal masyarakat luas,“ ujarnya.
PaDI UMKM merupakan sebuah platform digital yang mendorong BUMN untuk bertransaksi dengan UMKM. Selain itu, platform ini dapat memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan.
Baca juga: Pertamina Bantu 455 UMKM Binaan Go Global, Ini Strateginya!
Produk yang dijual diutamakan produk hasil karya dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) relatif tinggi. Transaksi pembayaran belanja dapat menggunakan virtual account.
Supervisor Rumah BUMN Palangkaraya Agus Lindriyanto, mengungkapkan manfaat yang dirasakan UMK binaannya sejak tergabung dalam PaDI UMKM adalah akses lokal dan global e-commerce, kepastian pasar dan kesempatan memperoleh tender dari seluruh BUMN yang tergabung dengan PaDI UMKM.
“PaDI UMKM juga meningkatkan branding UMK hingga semakin menarik,“ ujarnya.
Sebelumnya, Pertamina telah mempersiapkan pengelola Rumah BUMN (RB) untuk menjadi fasilitator UMK melalui Bootcamp RB Pertamina.
Kegiatan yang digelar pada akhir Agustus 2022 itu memberikan pembekalan intensif dan sertifikasi kepada seluruh fasilitator dari 30 RB BUMN yang tersebar di Tanah Air yang merupakan kepanjangan dari Pertamina.
Tema Bootcamp diselaraskan dengan momentum presidensi Indonesia pada Forum G20 yang mengangkat beberapa topik di antaranya transformasi ekonomi digital.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.