Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Soal Penggunaan Kompor Listrik, Komisi VII DPR: Masih Tahap Sosialisasi

Gus Falah mengatakan, saat ini penggunaan kompor induksi atau kompor listrik masih tahap sosialisasi

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Soal Penggunaan Kompor Listrik, Komisi VII DPR: Masih Tahap Sosialisasi
(HandOut/IST)
Anggota Komisi VII DPR RI, Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI, Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengatakan, saat ini penggunaan kompor induksi atau kompor listrik masih tahap sosialisasi.

Ia menerangkan, penggunaan kompor listrik pada tahun ini masih dalam tahap uji coba dan sosialisasi.

Pemerintah akan memberikan paket kompor listrik gratis kepada 300 ribu masyarakat Indonesia, yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta memiliki listrik.

“Uji coba ini untuk mengetahui, seberapa efektif penggunaan kompor listrik ini dibandingkan elpiji. Lebih bisa menekan impor gas, atau tidak,” ujar Gus Falah kepada wartawan, Minggu (25/9/2022).

Baca juga: Pemerintah Belum Putuskan Konversi Kompor LPG 3 Kilogram ke Kompor Listrik Induksi

Gus Falah berujar, jika penggunaan kompor listrik itu berhasil menekan impor, maka akan berdampak lebih baik untuk rakyat.

Konversi ke kompor listrik ini tak akan menambah beban rakyat. Sebab kompor listrik ini disubsidi oleh pemerintah.

Anggota DPR Dapil Jawa Timur X itu pun mengungkapkan, nanti akan dibagikan juga alat Miniatur Circuit Breaker (MCB) secara gratis kepada masyarakat penerima kompor listrik, yang merupakan pelanggan listrik 450 sampai 900 volt ampere (VA).

Berita Rekomendasi

“Sekali lagi, pengggunaan kompor listrik ini masih dalam tahap uji coba dan sosialisasi, belum ada pembahasan yang lebih intensif,” pungkas Gus Falah.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi bersih melalui program konversi dari kompor gas ke kompor induksi.

Langkah ini sejalan dengan salah satu isu prioritas G20 yaitu transisi energi.

Baca juga: Cara Kerja Kompor Listrik dan Keunggulannya, Bandingkan dengan Kompor Elpiji

Pihak Kementerian ESDM menyebutkan harga kompor listrik perpaketnya sekitar Rp1,8 juta. Dalam satu paket terdiri atas dua tungku, satu alat masak, dan satu miniature circuit breaker atau MCB.

Diperkirakan per kilogram gas elpiji yang dikonversi ke kompor listrik, dapat menghemat biaya sekitar Rp8 ribu per kilogram gas LPG. Diharapkan juga, dengan adanya potensi penghematan ini dapat mengurangi impor energi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas