Pipa Gas TurkStream Ikut Rusak, AS Klaim Operatornya Tak Bisa Memperbaiki
Pipa gas TurkStream yang dikelola South Stream Transport dikabarkan rusak dan perusahaan operator tersebut disebut tidak akan dapat memperbaikinya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
NATO berjanji menghadapi setiap serangan terhadap infrastruktur kritisnya 'dengan tanggapan yang bersatu dan teguh'.
Sementara itu, AS yang telah lama mencoba untuk menghentikan NordStream dan berhasil menggagalkan pendahulunya TurkStream, telah membantah ada kaitan dengan ledakan yang terjadi di Laut Baltik.
Baca juga: Gazprom Putus Pipa Nord Stream 1, Biaya Impor Energi Italia Melambung Hingga 100 Miliar Euro.
Menanggapi sabotase yang dilaporkan pada Selasa lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan itu 'tidak terkait dengan kepentingan siapapun'.
Dia menambahkan, situasi tersebut merupakan 'peluang yang sangat signifikan' bagi UE untuk 'akhirnya mengakhiri' ketergantungannya pada gas Rusia dan 'mempercepat transisi ke energi terbarukan'.
TurkStream adalah pipa terakhir yang tersisa untuk gas alam Rusia yang mencapai UE.
Pipa Yamal yang biasanya melintasi Polandia ditutup pada Mei lalu, karena sanksi balasan Rusia terhadap Polandia.
Sedangkan Gazprom menghentikan pengiriman gasnya melalui Ukraina pada 27 September lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.