Melihat dari Dekat Tanaman Seharga Ratusan Juta Rupiah di Ajang FLOII Convex 2022
Tak hanya pameran dan konvensi, ajang Floriculture Indonesia International (FLOII) Convex 2022 di Hall A Jakarta Convention Center
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak hanya pameran dan konvensi, ajang Floriculture Indonesia International (FLOII) Convex 2022 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta juga diramaikan dengan lelang tanaman hias langka nan unik, Sabtu (15/10/2022).
Salah satunya tanaman jenis keluarga Anthurium milik Bapak Arif dengan harga penawaran Rp 135 juta.
Tanaman yang harganya menyamai harga kendaraan roda empat itu merupakan hasil persilangan dari Anthurium clarinervium dengan Forgetii yang sudah berusia 10 tahun.
Ada tanaman unik lainnya yang dibuka dengan harga penawaran Rp 120 juta.
Baca juga: Jadwal Aktifitas Pameran Spesial Mitsubishi Motors Bulan Oktober 2022
Tak hanya yang harganya ratusan juta rupiah, dalam ajang FLOII Convex 2022 ini juga menampilkan pelelangan tanaman dengan harga ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah.
Sebut saja, misalnya salah satu tanaman yang merupakan cycad dari Afrika Selatan yang sebelumnya sempat dianggap punah di alam.
Tanaman unik ini dilelang di harga pembuka Rp 70 juta.
Selain pameran, FLOII Convex 2022 juga diisi dengan kontes tanaman hias yang dihadiri oleh Guest Judge, Kunzo Nishihata dari Jepang, dan Irene Chen salah seorang Youtuber Plant & Garden dari Malaysia.
Menurut Kunzo, sebagai penghobi dirinya kerap mengunjungi sejumlah negara termasuk Indonesia untuk memburu tanaman hias yang unik nan langka, semisal White Monster.
“Saya senang, kalau banyak petani Indonesia yang terbantukan selama ini. Motivasi saya dalam memburu tanaman berdasarkan kesukaannya terhadap suatu tanaman serta bisa hidup berdampingan bersama tanaman hias,” tuturnya.
Kunjungan Menteri Koperasi dan UKM ke FLOII, Ungkap Minat Tanaman Anthurium
Dalam kunjungannya ke lokasi pameran di hari kedua, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan perkembangan industri tanaman hias belakangan ini sudah cukup menggairahkan baik di pasar domestik maupun pasar global.
Namun, perlu waktu dan dukungan berbagai pihak dalam membangun ekosistem sehingga ke depan pengusaha asal Indonesia bisa meningkatkan daya saingnya.
Salah satunya, kehadiran platform digital untuk mengakselerasi koneksi antara petani dengan pembelinya.