Pendiri Amazon: Kondisi Ekonomi Saat Ini akan Memasuki Masa Sulit
Pejabat The Fed telah memperingatkan resesi mungkin terjadi sebagai akibat dari pengetatan kebijakan moneter
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Pendiri raksasa teknologi Amazon Jeff Bezos memberikan pandangannya mengenai keadaan ekonomi saat ini dan memperingatkan 'masa-masa sulit' mungkin akan terjadi di masa depan.
Melalui sebuah tweet yang diposting Rabu (19/10/2022), mantan CEO Amazon ini menyertakan klip wawancara Kepala Eksekutif Goldman Sach David Solomon mengenai kondisi ekonomi saat ini.
“Ya, probabilitas dalam ekonomi ini memberitahu Anda untuk bersiap menghadapi masa sulit,” ujar Jeff Bezos, yang dikutip dari CNBC.
Baca juga: PHK 20 Persen Karyawan, Binar Academy Sebut Strategi Menghadapi Dinamika Ekonomi Global
Dalam wawancara tersebut, Solomon mengatakan sudah waktunya bagi para pemimpin perusahaan dan investor memahami risiko yang timbul dan mempersiapkan diri dari ketidakpastian ekonomi.
Pernyataan Solomon datang setelah bank raksasa AS Goldman Sachs melaporkan hasil pendapatan kuartalan yang mengalahkan perkiraan Wall Street.
Namun, bos Goldman Sachs mengatakan resesi bisa membayangi karena inflasi yang tinggi dan langkah Federal Reserve AS (The Fed) dalam upayanya menurunkan harga melalui serangkaian kenaikan suku bunga yang agresif.
“Saya pikir Anda harus mengharapkan bahwa ada lebih banyak volatilitas di cakrawala. Sekarang, itu tidak berarti pasti bahwa kita memiliki skenario ekonomi yang sangat sulit. Tetapi pada distribusi hasil, ada peluang bagus bahwa kita mengalami resesi di Amerika Serikat,” ungkap Solomon.
Pejabat The Fed telah memperingatkan resesi mungkin terjadi sebagai akibat dari pengetatan kebijakan moneter, meskipun mereka berharap untuk menghindari perlambatan pertumbuhan ekonomi.
The Fed pada September memperkirakan produk domestik bruto (PDB) AS hanya tumbuh 0,2 persen pada tahun ini dan rebound pada 2023, tetapi hanya mencapai 1,2 persen.
Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Bangkitkan Kekhawatiran krisis Ekonomi Asia di Era 1990
PDB AS berkontraksi di kuartal pertama dan kedua tahun ini, yang menurut beberapa orang telah memenuhi definisi umum dari resesi.
Beberapa pemimpin perusahaan telah mengungkapkan pendapat mereka mengenai keadaan ekonomi AS. CEO JPMorgan Chase, Damie Dimon baru-baru ini memperkirakan AS dapat tergelincir ke dalam resesi dalam enam bulan ke depan.
Namun, CEO Bank of America Brian Moynihan mengatakan pada Senin (17/10/2022), data kartu kredit dan informasi terkait lainnya menunjukkan pengeluaran konsumen AS masih cukup "kuat".
“Dalam lingkungan saat ini, konsumen cukup baik dan kuat,” katanya.
Moynihan mengakui upaya The Fed dalam mengendalikan inflasi dapat memperlambat ekonomi, dia juga mencatat "konsumen bergantung di sana."