Perluas Pasar Internasional, PGN Jajaki Potensi Bisnis Gas Bumi di Bangladesh
Gas bumi menjadi salah satu sumber energi utama yang diutilisasi lebih dari 60 persen di Bangladesh.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina memperluas pasar gas bumi internasional melalui pemenuhan kebutuhan Liquified Natural Gas (LNG) di Bangladesh.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan pihaknya antusias menjadi bagian dari pengembangan bisnis LNG di Bangladesh baik sebagai pemasok LNG maupun penyedia infrastruktur.
“Dalam kerjasama ini, ke depan diharapkan PGN akan berperan sebagai penyedia kargo LNG yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi Bangladesh. Kolaborasi juga dilakukan untuk potensi pengembangan bisnis gas bumi lainnya di sektor transportasi gas, rumah tangga dan lainnya," jelas Heru saat menandatangani Memorandum of Understanding, dikutip Kamis (20/10/2022).
Heru melanjutkan bahwa PGN telah berpengalaman dalam mengelola bisnis midstream hingga downstream gas bumi, portofolio LNG domestik maupun internasional, serta pengalaman dalam mengelola FSRU dan fasilitas LNG lainnya.
Baca juga: Tekan Subsidi Energi, PGN-Pindad Kerjasama Pemanfaatan Gas Bumi
“Kami semakin optimis merealisasikan peningkatan bisnis gas bumi di pasar internasional. Semoga kerjasama ini dapat berlanjut sampai dengan tahap eksekusi secara komersial,” ujar Heru.
Bagi Bangladesh, kerjasama ini akan mengarah pada ketahanan energi di Bangladesh sebagai salah satu sumber kekuatan ekonomi di Asia Selatan.
Secara historis, gas bumi menjadi salah satu sumber energi utama yang diutilisasi lebih dari 60 persen di Bangladesh.
Pemenuhan gas bumi akan dikombinasikan dengan implementasi dan pengembangan teknologi serta komersialisasi pemanfaatan gas bumi sehingga akan mendorong Bangladesh ke level baru.
Dalam sambutannya Duta Besar RI untuk Bangladesh Heru Subolo mengapresiasi PGN dan Intraco atas langkah ini dan agar detail serta implementasi kerjasama ini dapat segera terlaksana.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabil sebesar 6 persen, pasar Bangladesh sangat terbuka bukan hanya di bidang migas namun juga kesempatan di bidang nonmigas.” ucap Subolo.
"MoU ini juga semoga akan semakin meningkatkan relasi Indonesia dan Bangladesh” imbuhnya.
PGN sebagai representasi Indonesia dan Holding Migas PT Pertamina (Persero) siap untuk menguatkan kerjasama dengan Bangladesh.
Kerjasama ini sekaligus memupuk hubungan bilateral diplomasi ekonomi antara Indonesia dan Bangladesh yang sudah terjalin selama ini.
PGN juga memastikan bahwa pemenuhan energi dan implementasi potensi bisnis lainnya akan memberikan benefit baik bagi Indonesia maupun Bangladesh.