Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Laju Inflasi Oktober Diprediksi 0,05 Persen

Laju inflasi Oktober 2022 diperkirakan mencapai 0,05 persen yang antara lain dikontribusi oleh kenaikan harga bensin dan tarif angkutan dalam kota.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Laju Inflasi Oktober Diprediksi 0,05 Persen
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GAN
Pengendara sepeda motor mengantre saat akan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Vivo, Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/9/2022). Laju inflasi Oktober 2022 diperkirakan mencapai 0,05 persen yang antara lain dikontribusi oleh kenaikan harga bensin dan tarif angkutan dalam kota. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju inflasi bukan Oktober ini diperkirakan sebesar 0,05 persen secara bulanan alias month on month (MoM) berdasarkan Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) pada pekan ketiga Oktober 2022.

Prediksi ini lebih landai dari capaian inflasi pada September 2022 yang mencapai 1,17% MoM.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, komoditas utama penyumbang inflasi adalah bensin, tarif angkutan dalam kota, serta angkutan antar kota.




“Bensin mengalami inflasi sebesar 0,05% MoM, tarif angkutan dalam kota dengan inflasi sebesar 0,04% MoM, dan angkutan antar kota dengan inflasi mencapai 0,01% MoM,” tulis Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (21/10/2022).

Selain komoditas tersebut, komoditas lain yang mencatat inflasi adalah rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras, yang masing-masing sebesar 0,01% MoM.

Sebaliknya, ada komoditas yang mengalami deflasi, sehingga menahan laju inflasi. Contohnya, cabai merah yang turun 0,10% MoM, telur ayam ras turun 0,08%, daging ayam ras turun 0,04%, cabai rawit turun 0,03%, dan tomat turun 0,01%.

Baca juga: Inflasi Oktober 2022 Diprediksi 0,05 Persen, BBM dan Tarif Angkutan Dalam Kota jadi Penyebab Utama

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

Reporter: Bidara Pink | Sumber: Kontan


Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas