Bursa Efek Indonesia Targetkan Raih Laba Bersih Rp 428,22 Miliar di 2023
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, beban usaha 2023 diproyeksikan naik Rp 86,05 miliar atau 7,34 persen menjadi Rp 1,26 triliun
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan total pendapatan usaha yang akan diperoleh naik sebesar Rp 111,7 miliar atau 7,16 persen menjadi Rp 1,67 triliun di 2023.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, beban usaha 2023 diproyeksikan naik Rp 86,05 miliar atau 7,34 persen menjadi Rp 1,26 triliun.
"Dengan demikian, laba sebelum pajak menjadi Rp 559,46 miliar. Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp 131,24 miliar, maka perolehan laba bersih BEI di 2023 adalah sebesar Rp 428,22 miliar," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Bursa Efek Indonesia Bidik Rata-rata Nilai Transaksi Harian Rp 14,75 Triliun di 2023
Lebih lanjut, total aset BEI pada 2023 diproyeksikan sebesar Rp 6,27 triliun atau naik 8,45 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2022.
"Adapun saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp 3,09 triliun," kata Iman.
Dia menambahkan pada 2023, BEI sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) masih berfokus dengan tema pengembangan yang telah ditetapkan berdasarkan master plan BEI 2021 hingga 2025, yakni “Memperluas produk dan partisipan, serta meningkatkan layanan non-cash equities”.
"Pelaksanaan kegiatan pada 2023 akan difokuskan pada tiga hal utama, yakni market deepening, investor protection, dan regional synergy and connectivity," tutur Iman.
Kemudian secara garis besar, inisiatif strategis yang akan BEI lakukan pada tahun 2022 hingga beberapa tahun ke depan, bertujuan untuk terus melaksanakan pengembangan integritas pasar serta meningkatkan perlindungan investor.
Selain itu, melakukan pengembangan sistem untuk memastikan keterbukaan informasi bagi para investor, meningkatkan jumlah Initial Public Offering (IPO) dan pencatatan efek baru, pemanfaatan cloud computing, hingga melaksanakan kegiatan yang mendukung penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG).
Baca juga: Pertamina Gandeng BEI Untuk Perdagangan Karbon
"BEI juga terus berupaya memberikan layanan produk dan jasa kebursaan secara optimal kepada stakeholders, melalui optimalisasi infrastruktur perdagangan untuk dapat meningkatkan likuiditas perdagangan," pungkasnya.