Inflasi Australia pada September 2022 Naik ke Level Tertinggi Sejak 32 Tahun Terakhir, Ini Faktornya
Indeks harga konsumen (CPI) melonjak 1,8 persen pada kuartal yang berakhir September, melampaui perkiraan pasar sekitar 1,6 persen.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY – Inflasi Australia pada September 2022 melesat ke level tertinggi sejak 32 tahun terakhir, yang didorong meningkatnya biaya pembangunan rumah dan tingginya harga gas.
Data dari Biro Statistik Australia (ABS) pada Rabu (26/10) menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) melonjak 1,8 persen pada kuartal yang berakhir September, melampaui perkiraan pasar sekitar 1,6 persen.
Dikutip dari Aljazeera, Rabu (26/10/2022) tingkat inflasi tahunan juga melonjak hingga 7,3 persen, dari yang sebelumnya 6,1 persen, tertinggi sejak 1990 dan hampir tiga kali lipat dari laju pertumbuhan upah.
Baca juga: Cegah Resesi, 27 Pimpinan Negara Kembali Lakukan Pertemuan untuk Menurunkan Harga Gas di Eropa
Sementara itu, ukuran inflasi inti yang diawasi ketat juga naik 1,8 persen pada kuartal tersebut, mengangkat laju tahunan menjadi 6,1 persen dan jauh di atas perkiraan sebesar 5,6 persen.
Hal ini tentu saja menjadi kabar yang tidak menyenangkan bagi bank sentral Australia (RBA) yang memperkirakan inflasi inti akan mencapai puncaknya sebesar 6 persen pada kuartal yang berakhir Desember, dengan CPI mencapai 7,75 persen.
Sebaliknya, para analis memperingatkan bahwa inflasi inti dan inflasi utama pasti akan melonjak lebih jauh pada kuartal ini, dengan percepatan CPI bulanan baru dari Biro Statistik Australia diperkirakan terjadi pada September.
"Hasilnya adalah inflasi CPI akan mendekati 8 persen di kuartal keempat," kata Marcel Thieliant, ekonom senior di Capital Economics.
“Kenaikan harga konsumen yang lebih kuat dari perkiraan akan membuat bank sentral Australia menaikkan suku bunga lebih agresif daripada yang telah diantisipasi,” imbuhnya.
Bank sentral Australia telah meningkatkan suku bunga sebesar 250 basis poin sejak Mei dan mereka ingin melihat bagaimana pengetatan drastis berdampak pada belanja konsumen.
Laporan CPI Rabu (26/10) juga menunjukkan harga pangan telah naik pada laju tahunan sebesar 9 persen, dengan kuartal ketiga mengalami lonjakan sebesar 3,2 persen.
Selain itu, Biro Statistik Australia mencatat bahwa inflasi tahunan untuk barang dan jasa penting melonjak menjadi 8,4 persen pada kuartal ketiga, menyoroti tekanan biaya hidup.