Peringatan Keras Erick Thohir, BUMN Tak Bisa Bersaing Akan Ditutup
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan peringatan keras ke perusahaan milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan peringatan keras ke perusahaan milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tak bisa bersaing dan terus merugi.
BUMN yang hanya merugikan negara tersebut bakalan "disuntik mati".
Ia menyatakan komitmennya untuk terus mengurangi BUMN.
Pengurangan akan dilakukan apabila BUMN tersebut sudah tidak bisa bersaing.
“Kita selalu commit jumlah BUMN harus terus dikurangi. Kalau BUMN yang sudah tidak bisa bersaing, sebaiknya kita tutup. Itu kan realita,” kata Erick ketika ditanya di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Dari Pertamina hingga BNI, Erick Thohir Sukses Bawa BUMN Masuk Daftar Fortune Indonesia 100
Meski demikian, ia menyebut pengurangan BUMN ini sebagai sesuatu yang baik.
BUMN yang digabungkan akan memiliki tenaga kerja yang lebih banyak.
Bukan pengurangan tenaga kerja.
“Tetapi, kalau kita lihat banyak sekali BUMN yang sekarang justru setelah kita gabungkan, tenaga kerjanya bertambah. Bukan malah pengurangan tenaga kerja,” ujar Erick.
Menurutnya, itu adalah hal yang menyehatkan perusahaan karena dapat membuka lapangan kerja.
Erick berujar lebih baik menggabungkan dua BUMN jadi satu agar menghindari praktik korupsi
Baca juga: Mengenal AKHLAK, Core Values BUMN yang Dicanangkan Erick Thohir, Penting buat Generasi Muda!
“Justru menyehatkan perusahaan dan membuka lapangan kerja lebih besar. Daripada kalah bersaing, merepotkan dana dari pemerintah, yang akhirnya korup juga. Justru akhirnya kita konsolidasi agar lebih baik,” katanya.