Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

XI Jinping Jadi Presiden China Tiga Periode, Perdagangan Dunia Dihantui Ancaman

Xi Jinping ditunjuk sebagai pimpinan tertinggi di China setelah sukses mengumpulkan suara parlemen terbanyak dalam pemilihan umum awal pekan lalu.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in XI Jinping Jadi Presiden China Tiga Periode, Perdagangan Dunia Dihantui Ancaman
Sekretariat Presiden
Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping saat menerima kunjungan Presiden Jokowi di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa sore (26/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Perdagangan dunia kini tengah menghadapi prospek ketegangan yang lebih besar, usai Xi Jinping didaulat sebagai pemimpin Partai Komunis sekaligus Presiden China untuk ketiga kalinya.

Xi Jinping ditunjuk sebagai pimpinan tertinggi di China setelah sukses mengumpulkan suara parlemen terbanyak dalam pemilihan umum yang digelar pada awal pekan lalu.

Kemenangan ini yang kemudian membuat Xi dapat memerintah China  dalam Kongres lima tahunannya.

Memang, selama kepemimpinannya perekonomian China pada kuartal ketiga 2022 tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan, dimana melesat sebesar 3,9 persen year-on-year (yoy).

Namun sayangnya kepemimpinan Presiden Xi Jinping yang baru diresmikan pada akhir pekan lalu, telah membuat kelompok bisnis luar negeri di China kian menyerukan kewaspadaan.

Mereka mendesak agar Xi tak lagi melakukan intervensi besar yang dapat memukul roda pasar.

BERITA REKOMENDASI

Mereka khawatir Xi dan sekutunya akan melanjutkan kebijakan ekstrem dengan melakukan pengamanan ketat Covid-19 yang memberikan efek buruk pada perekonomian dunia.

Imbas dari ketegangan ini bahkan membuat mata uang Yuan China merosot 0,6 persen menjadi 7,3084 per dolar AS, Selasa (25/10). Jadi yang terendah yang pernah dialami Yuan sejak tahun 2007.

Baca juga: Xi Jinping Jadi Presiden Lagi, Sederet Saham Teknologi China Kompak Anjlok

Lebih lanjut dampak pelantikan Xi juga telah memicu anjlok pergerakan pasar saham China, diawali dengan runtuhnya laju saham Hong Kong ke level terendah sejak krisis keuangan global.

“Xi kemungkinan akan mengontrol dengan ketat dan terlibat dalam semua keputusan kebijakan luar negeri utama." ujar Direktur Kekuatan China di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Bonny Lin.

Baca juga: Xi Jinping Jadi Pemimpin China Tiga Periode, Kim Jong Un hingga Vladimir Putin Beri Ucapan Selamat

Sementara Indeks Hang Seng China Enterprises, yang menjadi patokan saham-saham HongKong  ditutup turun lebih dari 7 persen pada Selasa (25/10/2022), angka tersebut tercatat sebagai yang terburuk setelah Kongres Partai Komunis dimulainya pada 1994.

Mencegah terjadinya pembengkakan kerugian Kamar Dagang Uni Eropa di China, beberapa pihak mengklaim bahwa mereka saat ini ingin mengambil pendekatan wait and see terhadap dampak kongres.

Baca juga: Protes Anti Xi Jinping Menyebar di China setelah Amankan Masa Jabatan Tiga Periode

Sebab, pengumuman kebijakan utama kemungkinan tidak akan muncul hingga Maret 2023, seperti yang dikutip dari Reuters.

Langkah serupa juga diambil oleh Kamar Dagang Inggris di China, dilaporkan juga tengah menerapkan pendekatan wait and see terhadap dampak kongres.

Pencegahan tersebut diambil mengingat saat ini bisnis luar negeri di China semakin kritis terhadap pengetatan kebijakan Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas