Laba Bersih Adira Finance Naik 52 Persen di Kuartal III-2022
Kembali pulihnya pasar otomotif khususnya kendaraan roda dua ikut mendorong membaiknya kinerja perusahaan pembiayaan.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kembali pulihnya pasar otomotif khususnya kendaraan roda dua ikut mendorong membaiknya kinerja perusahaan pembiayaan.
Seperti performa yang ditunjukkan Adira Finance. Perusahaan di bawah grup Danamon ini membukukan kenaikan laba bersih sebesar 52 persen di kuartal III-2022.
Berdasarkan data, industri otomotif mencatatkan pertumbuhan penjualan ritel mobil baru domestik sebesar 22 persen year on year dari 600 ribu unit menjadi 732 ribu unit.
Sementara penjualan ritel motor baru domestik meningkat 2 persen yoy menjadi 3,8 juta unit di kuartal ketiga ini.
Baca juga: Adira Finance Kembali Gelar Expo di 20 Lokasi
“Pencapaian kinerja industri otomotif yang cukup baik hingga September 2022 memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis Adira Finance.
Pembiayaan baru Perusahaan tercatat tumbuh sebesar 21 persen year on year menjadi Rp21,9 triliun," ungkap I Dewa Made Susila, Presiden Direktur Adira di paparan kinerja hari ini.
Made menjelaskan, pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat 37 persen yoy dan 2 persen yoy.
"Sejalan dengan peningkatan pembiayaan baru, per September 2022 total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) berhasil tumbuh sebesar 5 persen yoy menjadi sebesar Rp 41,8 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” jelasnya.
Pendapatan bunga Adira Finance naik tipis 2 persen yoy menjadi Rp 6,7 triliun, sementara beban bunga turun 5 persen yoy menjadi Rp2,3 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.
Pendapatan bunga bersih naik 6 persen yoy menjadi Rp4,4 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 13,1 persen menjadi 18,1 persen di kuartal ketiga ini.
Baca juga: Kolaborasikan Cloud Manufacturing dan Pembiayaan Supply Chain, 2 Platform Ini Garap UMKM Fesyen
Beban operasional relatif stabil di posisi Rp2,7 triliun, sementara cost of credit terus mengalami penurunan 39 persen yoy menjadi Rp683 miliar hingga September 2022. Hasilnya, laba bersih naik signifikan sebesar 52 persen yoy menjadi Rp1,1 triliun.
Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) naik menjadi 6,3 persen dan 17,3 persen dari sebelumnya sebesar 3,7 dan 12,6 persen di kuartal ketiga tahun sebelumnya. Per posisi September 2022, rasio gross NPL konsolidasi 1,9 persen, turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen.