Indonesia Produksi Bahan Baku Plastik 1 Juta Ton per Tahun, Terbesar di ASEAN
PVC merupakan satu di antara produk petrokimia strategis karena sangat luas aplikasinya.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi ASEAN Vinyl Council (AVC) dan PT Asahimas Chemical (ASC) berkomitmen mendukung program pemerintah, terkait kecukupan bahan baku plastik dalam negeri khususnya komoditas Poly Vinyl Chloride (PVC).
Komitmen tersebut untuk meningkatkan peran PVC dalam ekonomi sirkular, satu di antaranya diwujudkan melalui seminar berskala internasional dengan tema “PVC For Sustainable Future - Enhance PVC Role in Circular Economy”.
"Seperti diketahui, PVC merupakan satu di antara produk petrokimia strategis karena sangat luas aplikasinya. Kapasitas PVC nasional saat ini mencapai 1.062.000 ton per tahun dan menjadikan Indonesia sebagai produsen PVC terbesar di ASEAN," ujar Wakil Ketua ASEAN Vinyl Council (AVC) yang juga menjabat Presiden Direktur PT Asahimas Chemical (ASC) Jun Miyazaki dalam keterangannya, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Media Asing Soroti Komitmen Perusahaan Soal Penanganan Limbah Plastik
Selain bertujuan mendukung program pemerintah terkait kecukupan bahan baku plastik dalam negeri, seminar ini juga untuk mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDG's) dalam pilar keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.
Miyazaki menambahkan, industri berpotensi menjadi katalis dan akselerator pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.
“Tidak hanya pada Industri, SDG’s juga memberi kesempatan kepada pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan institusi akademik untuk menciptakan peluang baru. Selain itu, mengembangkan inovasi baru dan membangun pasar baru, di mana ekonomi baru dapat dibangun," katanya.
Baca juga: Siap IPO, Perusahaan Kemasan Plastik Ini Raih Komitmen dari Pendiri Agung Sedayu Group
Lebih lanjut dalam praktik bisnisnya, ASC sudah mengoptimalkan 3R yakni reduce, reuse, dan recycle sebagai kontribusi pada ekonomi sirkular.
"ASC sudah mengurangi emisi CO2 dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Upaya terbaru yang dilakukan ASC adalah menandatangani kontrak pembelian 18 juta unit sertifikat energi terbarukan (setara 18.000 GWh) dengan PLN, dan juga mengendalikan mikroplastik secara sukarela," pungkas Miyazaki.