Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tekan 70 % Emisi Karbon, Pengamat Sebut Pertamina RD Bukti Komitmen dalam Roadmap NZE

Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai, bahan bakar hijau Pertamina Renewable Diesel (Pertamina RD), berdampak sangat positif terhadap lingkungan

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tekan 70 %  Emisi Karbon, Pengamat Sebut Pertamina RD Bukti Komitmen dalam Roadmap NZE
dok. Pertamina
Aspek ESG Pertamina ini diterjemahkan dalam 10 fokus keberlanjutan dan 16 inisiatif yang sejalan dengan Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai, bahan bakar hijau Pertamina Renewable Diesel (Pertamina RD), berdampak sangat positif terhadap lingkungan.

Bebin sependapat, bahwa green product tersebut, menjadi bukti komitmen Pertamina yang telah mencanangkan roadmap Net Zero Emission (NZE) secara bertahap hingga dicapai target net zero emission pada 2060.

‘Bahkan bisa mempercepat target (NZE), karena produk tersebut mengurangi emiisi karbon yang signifikan,” kata Bebin kepada media hari ini.

Baca juga: Pertamina Apresiasi Pembayaran Dana Kompensasi BBM Lebih Cepat

Menurut Bebin, green product yang juga dikenal sebagai Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Green Diesel D100 tersebut, memang ramah lingkungan.

Pasalnya, bahan baku pembuatan Pertamina RD adalah nabati. Sedangkan gas CO2 yang dihasilkan pun pada saatnya bisa pula diserap kembali oleh tumbuhan.

“Jadi, CO2 itu akan diserap tumbuhan, dan kemudian tumbuhan tersebut akan diolah kembali menjadi bahan bakar lagi,” kata Bebin.

Pendapat senada disampaikan pakar mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri. Menurut Tri, Pertamina RD yang telah memperoleh sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan mampu menyerap emisi karbon 70 persen tersebut, memang memiliki banyak keunggulan.

Berita Rekomendasi

Termasuk di antaranya, sebagai green energy yang ramah lingkungan. “Jadi efek positifnya memang banyak. Termasuk dari sisi lingkungan, ekonomi sampai ketahanan energi,” kata Tri.

Tri menambahkan, produk tersebut juga membuka peluang produk katalis di dalam negeri. “Termasuk Katalis Merah Putih, yang merupakan kerja sama antara Pertamina, Pupuk Kujang, dan ITB. Ini akan membuat kita tak lagi bergantung bahan bakar fosil,’’ lanjut Tri.

Sebagaimana diketahui, Katalis Merah Putih merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Bahan Bakar Hijau yang diproyeksikan dapat menghasilkan katalis untuk memproduksi green fuel.

Dengan demikian, bisa berkontribusi dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT), khususnya sektor bioenergi dan turut mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) serta bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara dari sisi ekonomi, Tri menilai bahwa Pertamina RD yang notabene terbuat dari campuran bahan nabati, akan berdampak positif terhadap sektor kelapa sawit. Dalam hal ini, secara ekonomi bisa meningkatkan harga kelapa sawit.

Baca juga: Tambah 69 Titik, BBM Satu Harga Pertamina Hadir di 123 Kabupaten di Indonesia 

Selain itu, kemampuan produk Diesel 100 (D100) dalam mengelola bahan bakar nabati yang renewable juga dinilai Tri bisa mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. ‘’Ini juga dapat mengurangi impor solar dalam negeri,’’ kata dia.

Sebelumnya, Pertamina RD yang notabene dihasilkan Green Refinery Cilacap tersebut, memang mendapatkan sertifikat International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).

Menurut Pertamina, melalui sertifikasi ISCC, produk tersebut memperoleh pengakuan dunia bahwa penggunaannya berkontribusi pada penurunan emisi karbon hingga 65-70% dari bahan bakar umumnya.

Dengan demikian, Pertamina RD layak disebut sebagai green product. Saat ini, produk tersebut juga dipasarkan dan diterima pasar Eropa, utamanya Jerman dan Prancis.

Hal ini tentu sejalan dengan komitmen Pertamina, yang mencanangkan roadmap Net Zero Emission (NZE) untuk memastikan komitmen upaya dekarbonisasi secara bertahap hingga dicapai target net zero emission di tahun 2060.

Hal tersebut merupakan salah satu bukti nyata, komitmen Pertamina dalam mendukung SDG's atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan no. 13 mengenai penanganan perubahan iklim. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas