Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Profil Citigroup, Bank Investasi Amerika Serikat yang PHK Puluhan Karyawan

Citigroup yang berbasis di New York, Amerika Serikat, melepas sekitar 50 karyawan perdagangan. Perusahaan ini juga memotong lusinan peran perbankan

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Profil Citigroup, Bank Investasi Amerika Serikat yang PHK Puluhan Karyawan
AFP
Bank investasi Citigroup Inc memangkas lusinan posisi di seluruh divisi perbankan investasinya pekan ini, karena kemerosotan penerbitan ekuitas dan utang terus membebani bank-bank besar di Wall Street. 

Bank investasi ini tercatat mengelola lebih dari 200 juta rekening dan berbasis di lebih dari 160 negara. Citigroup mempekerjakan lebih dari 204.000 karyawan bahkan pernah mempekerjakan 357.000 orang sebelum badai krisis finansial 2007-2012 melanda, saat perusahaan ini dibantu oleh paket stimulus besar-besaran dari pemerintah Amerika Serikat.

4. Dipimpin CEO Wanita Pertama di Bank Besar Wall Street

Pada September 2020, Citigroup mengumumkan Michael Corbat pensiun dari jabatannya sebagai CEO pada Februari 2021.

Posisi Corbat kemudian diganti oleh Jane Fraser. Posisi tersebut menjadikan Fraser sebagai wanita pertama yang mengepalai bank besar AS.

Fraser juga masuk ke daftar "Wanita Paling Berpengaruh dalam Bisnis" menurut majalah Fortune pada 2014 dan 2015. Wanita berusia 55 tahun ini juga disebut sebagai "Wanita Nomor 1 yang Harus Diperhatikan" selama dua tahun berturut-turut oleh surat kabar American Banker.

Baca juga: Perusahaan Game Berbasis di Amerika Serikat Lakukan PHK: Kami Minta Maaf, Ini Keputusan Sulit

5. Tutup Bisnis Ritel di Indonesia pada 2021

Perusahaan keuangan AS ini memutuskan mencabut layanan retail banking-nya di Tanah Air pada tahun lalu.

Berita Rekomendasi

Selain Indonesia, Citigroup juga menutup bisnis retail banking di 13 negara yaitu di Australia, Bahrain, China, India, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Polandia, Rusia, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Keputusan tersebut diambil setelah Jane Fraser menyatakan bisnis tersebut tidak begitu membawa hal yang signifikan bagi pendapatan perusahaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas