Resesi Ekonomi
Pengusaha Hotel Tak Gentar Hadapi Ancaman Resesi Global
Direktur PT Puri Sentul Permai, Aan Rohanah menilai, optimisme ini sejalan dengan membaiknya kinerja perekonomian nasional
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pelaku bisnis perhotelan mengaku tidak gentar menghadapi adanya ancaman resesi di Tanah Air, yang diprediksi terjadi pada tahun depan.
Direktur PT Puri Sentul Permai, Aan Rohanah menilai, optimisme ini sejalan dengan membaiknya kinerja perekonomian nasional dan masih surplusnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dengan membaiknya kinerja perekonomian, maka hal tersebut juga menjadi indikator positif kinerja seluruh industri, termasuk bisnis perhotelan dan pariwisata.
Baca juga: Komisi VI DPR RI Dukung Erick Thohir Gabungkan 103 Hotel Milik BUMN ke dalam InJourney
Sebagai informasi, PT Puri Sentul Permai merupakan perusahaan jasa akomodasi dan perhotelan.
"Kalau Kita dengar statemen Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani, resiliensi Indonesia masih jauh lebih baik dibanding negara lain. Sampai hari ini kita bisa survive dan masih positif di APBN," ucap Aan kepada awak media di kawasan Sentul, Bogor, Jumat (11/11/2022).
"Ini gambaran bahwa resesi Indonesia bisa bisa diantisipasi. Dan kita ada strategi untuk menghindarinya," sambungnya.
Aan kembali mengatakan, pihaknya yakin mampu melewati ancaman resesi global berdasarkan pengalaman dari berbagai krisis yang pernah terjadi di Indonesia.
Salah satunya pandemi Covid-19 yang memukul kinerja pariwisata dan perhotelan di Indonesia.
Baca juga: Terdapat Ancaman Resesi, Masyarakat Dimbau Jeli dalam Mengatur Pengeluaran
"Kemaren kita semua tahu bagaimana selsma 2 tahun dihantam Covid-19. Industri pariwisata terpukul, tapi kita tetap bisa raup laba," papar Aan.
"Ini pengalaman yang bisa kita pelajari agar bisa mengantisipasi ancaman resesi tersebut. Dengan demikian bisa dihindari," pungkasnya.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia juga memasang optimistis industri perhotelan mampu menghadapi ancaman resesi global.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Tengah (PHRI Jateng) Benk Mintosih meyakini, resesi yang disebut-sebut akan terjadi tahun 2023 itu tidak akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap bisnis perhotelan.
Utamanya yakni pada sektor Mice (meeting, incentive, convention, and exhibition) hotel seperti ruang pertemuan dan workshop.
Baca juga: Citi Indonesia: RI Masih Kuat Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi Global 2023
"(Kondisi) hotel terbalik. Kami tetap optimistis, karena pertemuan ada terus, sektornya jelas. Pertemuan-pertemuan akan membahas itu," ucap Benk seperti dikutip dari Tribun Jateng.
Benk lebih lanjut menerangkan, hotel sendiri merupakan bisnis yang berkelanjutan. Sehingga, kata dia, perhotelan tidak perlu terlalu mengkhawatirkan dampak resesi apabila mampu terus berinovasi dan beradaptasi. Terlebih di era Vuca (volality uncertainity complexity dan ambiguity) seperti sekarang ini.
"Yang penting kita tingkatkan (performa). Kita antisipasi Vuca, kita jawab dengan fleksibilitas," terangnya.