Dorong Perekonomian Global, Unilever Tegaskan Prinsip Kesetaraan Gender dalam B20 Indonesia Summit
Kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian global dapat meningkatkan 28 triliun dolar AS dalam pertumbuhan PDB global pada 2025.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unilever Indonesia menegaskan prinsip Equity, Diversity dan Inclusion (ED&I) untuk mendorong kesetaraan gender dalam bidang ekonomi dan bisnis.
Hal ini disampaikan Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti Business 20 (B20) Indonesia Summit dalam rangkaian perhelatan G20 di Nusa Dua Bali.
Menurut Ira, kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian global dapat meningkatkan 28 triliun dolar AS dalam pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global di tahun 2025 mendatang.
Baca juga: Pertemuan W20 di Bali Hasilkan Empat Isu Utama, Kesetaraan Gender Hingga UMKM Dipimpin Perempuan
Potensi ini juga jelas terlihat di Indonesia, di mana sebanyak 61 persen perempuan Indonesia telah berkontribusi terhadap perekonomian nasional, dan sekitar 50 persen dari 60 juta UMKM dimiliki oleh perempuan.
"Hal ini menjadi sangat penting mengingat UMKM di Indonesia mampu menyerap 96,9 persen tenaga kerja," tegas Ira dikutip Selasa (15/11/2022).
Unilever Indonesia, ditegaskan Ira, menaruh perhatian pada isu ED&I dan kesetaraan gender di Indonesia sejak puluhan tahun lamanya, termasuk mendorong pemberdayaan perempuan di Indonesia.
"Untuk itu, berbagai program pemberdayaan perempuan kami lakukan baik secara internal maupun eksternal, tidak hanya di level korporasi tetapi juga melalui brand-brand kami,” tegas
Ira.
B20 Women in Business Action Council merekomendasikan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti dan dijalankan oleh pemerintah G20 untuk meningkatkan kesetaraan gender di dalam dunia kerja.
“Sungguh membanggakan bahwa tema dan program legacy B20 WiBAC ini nyatanya sangat sejalan dengan apa yang Unilever Indonesia perjuangkan sebagai organisasi yang terus mengedepankan kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas,” terang Ira.