Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kasus Covid-19 Meningkat, KAI Commuter Ketatkan Aturan

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) mengungkapkan pada Senin (14/11/2022) ada kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 4.408 orang.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kasus Covid-19 Meningkat, KAI Commuter Ketatkan Aturan
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Calon penumpang KRL Commuter Line saat akan memasuki Stasiun BNI City, Jakarta Pusat 

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus harian masyarakat yang positif Covid-19 akhir-akhir ini terus meningkat.

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) mengungkapkan pada Senin (14/11/2022) ada kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 4.408 orang.

Sebagai penyedia jasa transportasi, KRL Commuter Line tentu akan melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Direktur KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar, mengatakan untuk sementara pihaknya masih memakai peraturan terakhir yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan di bulan April.

Baca juga: KRL Tujuan Bogor Alami Gangguan, Penumpukan Penumpang Terjadi di Stasiun Manggarai

"Jadi kita masih membatasi kuota sebanyak 80 persen, cuma mungkin tidak seketat dulu. Di jam-jam peak hours penyekatan terjadi apabila ada penumpukan penumpang.

Dulu kan kita sekat terus karena penuh. Tetapi sekarang tidak, jadi di titik tertentu kita akan lakukan penyekatan.

Berita Rekomendasi

Jadi tarik ulur, kita akan menjaga di atas kereta sesuai dengan peraturan yang berlaku sebanyak 80 persen," tutur Roffiq saat ditemui di acara pemutaran film "Bergerak dengan bahagia, bergerak untuk Indonesia dan Strangers With Memories", Metropole XXI, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2022).

Selain itu, KAI Commuter juga melakukan antisipasi lain dengan cara menambah armada KRL yang didatangkan dari Yogyakarta.

"Kita menambah lagi armada. Kemarin kita tarik lagi dari Jogja satu untuk menambah frekuensi, kemarin penumpang sempat di angka sekitar 200.000, sekarang sudah 800.000. Insyaallah dalam waktu dekat akan kembali seperti sebelum pandemi, di angka 1 jutaan," jelasnya.

Roffiq menyebut saat ini penumpang tidak sama seperti sebelum pandemi, dimana rela berdesakan untuk naik KRL. Oleh karenanya, pihaknya berupaya memberikan layanan terbaik untuk konsumen.

"Tapi sekarang berbeda. Kalau dulu orang berdesakan sudah biasa, tetapi sekarang agak sedikit sensitif. Makanya langkah yang kami lakukan dengan menambah armada, terus memperbanyak frekuensi," ungkap Roffiq.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas