Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Investasi Ajak Australia Barat Inves di Bisnis Hilirisasi dan Energi Terbarukan

Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia dan Australia untuk memperkuat hubungan perekonomian, khususnya di bidang investasi. 

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menteri Investasi Ajak Australia Barat Inves di Bisnis Hilirisasi dan Energi Terbarukan
Tribunnews/Nitis
Pertemuan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dengan Sekretaris Parlemen Australia Barat Jessica Jane Shaw di Nusa Dua, Bali (13/11/2022).   

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), gencar mendorong hilirisasi dan energi baru terbarukan (EBT) untuk pengembangan ekosistem industri baterai listrik.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia melalui forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), mengajak pemerintah Australia untuk turut serta mendukung pengembangan hilirisasi investasi tersebut.

Menurut Bahlil, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia dan Australia untuk memperkuat hubungan perekonomian, khususnya di bidang investasi. 

"Ini merupakan sebuah peluang besar yang dapat dijajaki antara Indonesia dengan Australia dengan konsep saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan perekonomian kedua negara," ujar Bahlil dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).

Bahlil menjelaskan, Indonesia berkomitmen mendorong investasi hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik yang terintegrasi.

Terlebih, Indonesia dan Australia memiliki kekuatan di sektor pertambangan, di mana Australia memiliki keunggulan sebagai penghasil lithium terbesar di dunia. 

Baca juga: CNGR Teken Kerjasama Hilirisasi dan Transisi Energi dengan PLN

BERITA REKOMENDASI

"Indonesia memiliki pasar yang besar dalam industri kendaraan listrik dengan pemain-pemain global besar yang sudah berinvestasi seperti LG, Foxconn, CATL," tuturnya.

Bahlil berujar, 40 persen komponen kendaraan listrik adalah baterai. Sedangkan, bahan baku penting dalam baterai yaitu nikel, mangan, cobalt, dan lithium. Adapun bahan baku lithium merupakan bahan mineral yang tidak dimiliki oleh Indonesia.

Sekretaris Parlemen Negara Bagian Australia Barat Jessica Jane Shaw mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Baca juga: Forum G20 Setujui Usulan Indonesia Soal Hilirisasi Industri

Menurut Jessica, 50 persen cadangan lithium dunia yang dimiliki Australia Barat, serta letak geografis Australia yang strategis terhadap Indonesia, merupakan langkah tepat untuk Indonesia untuk memperoleh bahan baku lithium dari Australia.

"Seperti Indonesia, Pemerintah Australia juga memiliki ketertarikan dalam hal hilirisasi. Sehingga, ada peluang untuk melakukan kolaborasi dan sharing knowledge antara kedua negara," ujar Jessica.

Pertemuan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dengan Sekretaris Parlemen Negara Bagian Australia Barat Jessica Jane Shaw menghasilkan beberapa kesepakatan.

Kedua negara akan menjadi powerhouse dalam ekosistem rantai pasok baterai kendaraan listrik yang dapat saling menguntungkan kedua belah pihak. 

Kementerian Investasi juga akan membentuk tim khusus untuk mengeksplorasi peluang kerja sama Indonesia dengan Australia tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas