Rel Trem Peninggalan Belanda yang Ditemukan saat Pembangunan Proyek MRT akan Disimpan oleh Perum PPD
Charunia menyebut rel trem ini merupakan aset milik Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD).
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rel trem peninggalan zaman Belanda yang ditemukan di area pembangunan MRT CP202 kini sedang dalam proses pembersihan seluruh struktur.
Usai proses tersebut rampung, temuan rel trem ini akan didokumentasi dan didata sesuai kaidah ilmu arkeologi.
"Kemudian akan dilepas satu persatu komponennya, lalu diangkat ke tempat penyimpanan sementara," ujar arkeolog yang bertugas, Charunia Arni, pada awak media di lokasi penemuan, Rabu (16/11/2022).
Baca juga: PT MRT Jakarta Temukan Rel Trem Peninggalan Belanda di Kawasan Glodok
Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast.
Selain span rel, ditemukan juga wesel rel (pemindah jalur kereta).
Charunia menyebut rel trem ini merupakan aset milik Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD).
"Sehingga akan disimpan sementara oleh PPD di pool-nya yang terletak di Jelambar, Jakarta Barat," katanya.
Pihak MRT juga akan meminta sebagian temuan rel trem ini sebagai pajangan di kelak Stasiun Kota.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama tim ahli arkeologi dan kontraktor pelaksana konstruksi CP202 Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) telah menyusun metode pekerjaan penyelamatan temuan rel trem tersebut.
Metode pekerjaan itu sesuai ketentuan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Koordinasi rutin juga dilakukan bersama instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
“Terdapat enam titik eskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total delapan titik ekskavasi yang dilakukan," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim dalam keterangan resmi, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Mulai 15 November 2022, MRT Jakarta Beroperasi hingga 24.00 WIB Setiap Harinya
Delapan titik itu berada di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, Stasiun Sawah besar dua titik, dan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik.
Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 cm.
“Secara total, terdapat lebih kurang 118 span rel atau sepanjang 1,4 km yang akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik," ujar Silvia.
CP 202 merupakan paket kontrak pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang akan membangun Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besar. Total jalur sepanjang sekitar 1,8 kilometer.
Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar akan memiliki empat lantai di bawah tanah yang kedalamannya mencapai sekitar 28 meter.