Perusahaan Hilirisasi Nikel Serap Tenaga Kerja di Tengah Gelombang PHK Startup
Harita Nickel melalui unit bisnisnya PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) baru-baru ini membuka lebih dari 1.000 lowongan pekerjaan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
![Perusahaan Hilirisasi Nikel Serap Tenaga Kerja di Tengah Gelombang PHK Startup](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/harita_20180904_215114.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan hilirisasi nikel menyerap tenaga kerja di tengah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) startup atau tech winter.
Harita Nickel melalui unit bisnisnya PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) baru-baru ini membuka lebih dari 1.000 lowongan pekerjaan.
Itu karena kebutuhan SDM untuk proyek smelter baru dan yang akan beroperasi nanti memang cukup besar.
Baca juga: Elon Musk Pakai Kemaja Batik Bomba Asal Desa Kecil Penghasil Nikel di Sulawesi Tengah saat KTT B20
Lantaran banyaknya tenaga kerja yang diserap, Harita Nickel bahkan menjadi kontributor terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Halmahera Selatan di bidang ketenagakerjaan.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Pemkab Halmahera Selatan Ardiani Radjiloen menyatakan, Harita Nickel memberi kontribusi ketenagakerjaan di Maluku Utara.
"Saya sebagai Pemda Halsel dalam hal ini Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Harita, karena PAD kami per 21 Oktober 2022 sudah melebihi target dan kontribusi terbesar dari Harita," kata Ardiani dalam keterangannya Kamis (17/11/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, Pemda Halmahera Selatan selalu membuka ruang bagi perusahaan untuk bisa saling bersinergi dan berkolaborasi.
Apalagi jika tujuannya adalah menekan jumlah pengangguran dan memberdayakan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Menaker: Austria Buka Kesempatan Penempatan Kerja Bagi 250.000 Tenaga Kerja RI
"Apa yang dilakukan Harita sangat mendukung program Pencaker (Pencari kerja) yang digaungkan Pemkab Halsel untuk mengurangi pengangguran dan menekan angka kemisikinan," ujarnya.
Data BPS mencatat, jumlah angkatan kerja di Maluku Utara per Agustus 2022 mencapai 609,2 ribu.
Dari jumlah tersebut, mereka yang bekerja sebanyak 585 ribu orang dan yang masih menganggur sebanyak 24,2 ribu orang.
Halmahera Selatan menjadi daerah yang paling banyak menyumbang angkatan kerja, yakni sebanyak 112,3 ribu orang atau 18,43 persen dari total angkatan kerja di Maluku Utara.
Ada pun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara per Agustus 2022 sebesar 3,98 persen, atau turun 0,73 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Baca juga: Tiru OPEC, Indonesia Usulkan Pendirian Organisasi Negara-Negara Penghasil Nikel
Halmahera Selatan menjadi daerah dengan TPT terendah yaitu sebesar 1,51 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.