Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inflasi Jepang Sentuh Rekor Tertinggi dalam 40 Tahun Terakhir, Imbas Melemahnya Mata Uang Yen

Inflasi konsumen Jepang kemungkinan akan mencapai 3 persen untuk akhir tahun fiskal saat ini hingga Maret mendatang.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Inflasi Jepang Sentuh Rekor Tertinggi dalam 40 Tahun Terakhir, Imbas Melemahnya Mata Uang Yen
AFP/STR
Ilustrasi. Inflasi Jepang pada Oktober 2022 melaju ke level tertinggi sejak 40 tahun terakhir, didorong melemahnya mata uang yen yang membuat meningkatnya biaya komoditas impor. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Inflasi Jepang pada Oktober 2022 melaju ke level tertinggi sejak 40 tahun terakhir, didorong melemahnya mata uang yen yang membuat meningkatnya biaya komoditas impor.

Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (18/11/2022) indeks harga konsumen (CPI) jepang, yang tidak termasuk harga makanan segar yang bergejolak tetapi termasuk energi, naik 3,6 persen tahun ke tahun pada Oktober, dibandingkan dengan kenaikan 3,5 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.




Ini juga menegaskan bahwa pertumbuhan CPI tetap di atas sasaran inflasi Bank of Japan (BoJ) sebesar 2 persen selama tujuh bulan berturut-turut.

Baca juga: Ditopang Lonjakan Konsumsi, Ekonomi Jepang dan Australia Menguat Diantara Negara Maju Lainnya

Meskipun tekanan harga meluas, yang menjadi kekhawatiran bagi rumah tangga adalah ketika bank sentral Jepang memutuskan untuk tidak mengikuti tren global dalam hal pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga.

Adapun, Gubernur bank sentral Jepang Haruhiko Kuroda pada Kamis (17/11) menegaskan kembali janji untuk mempertahankan stimulus moneter guna mendukung ekonomi yang rapuh di saat menghadapi inflasi yang masih lemah dan terhuyung-huyung akibat penurunan Covid-19.

Kuroda berpendapat bahwa biaya impor komoditas global merupakan separuh dari faktor kenaikan harga dan inflasi.

BERITA TERKAIT

“Inflasi konsumen Jepang kemungkinan akan mencapai 3 persen untuk akhir tahun fiskal saat ini hingga Maret mendatang, tetapi kecepatannya akan turun menjadi setengahnya di tahun depan karena komoditas dan faktor pendorong biaya lainnya berjalan dengan sendirinya,” kata Kuroda.

Sebagai tanda bahwa subkontraktor berjuang dengan tekanan harga grosir, indeks harga barang perusahaan (CGPI) pun melonjak 9,1 persen pada Oktober tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas