Menteri Bahlil: Kompendium Bali Jadi Bagian Deklarasi Bali G20
Menteri Bahlil Lahadalia mengaku bangga atas apresiasi yang diberikan oleh seluruh negara G20 terhadap penyusunan Kompendium Bali.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompendium Bali telah menjadi dokumen resmi hasil kelompok kerja pertemuan tingkat Menteri yang dimasukkan dalam Leader’s Declaration G20 atau Deklarasi Pimpinan G20 di Bali 15-16 November 2022.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya bangga atas apresiasi yang diberikan oleh seluruh negara G20 terhadap penyusunan Kompendium Bali ini.
"Alhamdulillah, apa yang kita perjuangkan dalam pertemuan tingkat Menteri G20 bulan September lalu secara resmi menjadi bagian dari Leader’s Declaration G20," kata Bahlil dalam keterangannya, Jumat (18/11/2022).
Menurut Bahlil, setiap anggota G20 dapat menentukan arah kebijakan investasi negaranya masing-masing berdasarkan keunggulan komparatifnya. Termasuk Indonesia, dan tidak diperbolehkan melakukan intervensi antar negara.
"Ini merupakan langkah awal yang baik bagi Indonesia. Mulai saat ini, tidak boleh ada negara yang merasa lebih berhak dari negara lainnya. Semua sama. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi," tegas Bahlil.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Investasi Bahlil telah mendeklarasikan Kompendium Bali saat penyelenggaraan “The Introduction of Bali Compendium G20 and the Launch of Sustainable Investment Guidelines” di InterContinental Bali Resort, Senin (14/11/2022) lalu.
Bahlil juga menyampaikan bahwa salah satu poin dalam Leader’s Declaration G20 memuat tentang pentingnya mendorong nilai tambah melalui investasi yang berkelanjutan dan inklusif di sektor-sektor dengan produktivitas tinggi.
Baca juga: Tiru OPEC, Indonesia Usulkan Pendirian Organisasi Negara-Negara Penghasil Nikel
Kata dia, seperti hilirisasi industri, perdagangan barang dan jasa secara digital, serta mendorong kolaborasi antara investor asing dengan perusahaan dalam negeri, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM).
"Awalnya, belum ada kesepahaman terkait pentingnya hilirisasi dan keterlibatan pengusaha daerah dan UMKM. Kesepakatan ini melalui perdebatan panjang yang tidak mudah. Tapi saya bersyukur ini berhasil kita perjuangkan," tutur Bahlil.
"Kita tahu bahwa hilirisasi merupakan salah satu instrumen penting untuk menuju negara maju. Saya optimis Indonesia bisa," sambungnya.
Baca juga: Bertemu Delegasi Kanada Australia di KTT G20, Ini Hasil yang Didapat Menteri Investasi
Adapun Leader’s Declaration G20 secara resmi telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (16/11/2022) sebagai hasil dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Selain itu, dalam dokumen tersebut, terdapat 52 poin yang disepakati para pemimpin negara G20, salah satunya mengenai kebijakan makro ekonomi dalam menghadapi situasi krisis dunia.
Perhelatan KTT G20 di Bali yang dihadiri oleh 17 pimpinan negara G20, telah secara resmi ditutup Presiden Joko Widodo Rabu kemarin (16/11/2022) dan sekaligus menyerahkan kepemimpinan Presidensi G20 tahun 2023 mendatang kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.