APEC Sepakat untuk Tingkatkan Perdagangan di Tengah Tantangan Geopolitik dan Ekonomi Global
Para pemimpin blok APEC yang beranggotakan 21 orang, telah sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan berbuat lebih banyak
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Para pemimpin blok APEC yang beranggotakan 21 orang, telah sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan berbuat lebih banyak untuk mengatasi tantangan geopolitik, ekonomi dan lainnya.
Dilansir dari Channel News Asia, Minggu (20/11/2022) deklarasi yang dibuat oleh para pemimpin APEC mengatakan bahwa kelompok itu akan menjunjung tinggi dan memperkuat lebih lanjut sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, tetapi juga mengakui upaya yang lebih intensif diperlukan untuk mengatasi tantangan seperti kenaikan inflasi, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan bencana alam.
"Tahun ini, kami juga menyaksikan perang di Ukraina berdampak lebih buruk terhadap ekonomi global," kata deklarasi tersebut.
Baca juga: Hadiri KTT APEC, Jokowi Pulang Duluan demi Hadiri Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah
"Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerentanan yang ada dalam ekonomi global," tambahnya.
Pada pertemuan G20 di Indonesia, para anggota dengan suara bulat mengadopsi sebuah deklarasi yang mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka mengutuk perang Ukraina, tetapi juga mengakui bahwa beberapa negara memandang konflik tersebut secara berbeda.
“Ada pandangan lain dan penilaian berbeda terhadap situasi dan sanksi. Menyadari bahwa APEC bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan, kami mengakui bahwa masalah keamanan dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi ekonomi global,” kata blok tersebut.
Adapun Rusia yang juga merupakan anggota APEC, memilih untuk tidak menghadirkan Presiden Vladimir Putin secara langsung di forum tersebut, melainkan mengutus wakil perdana menteri pertama Andrei Belousov.