Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat: Pelabuhan KCN Bagian Penting Menunjang Kegiatan Ekonomi dan Bisnis

Alhasil, segala aktivitas ekonomi disana terhenti sehingga berimbas pada kerugian berbagai pihak, mulai dari industri pengguna pelabuhan hingga buruh

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengamat: Pelabuhan KCN Bagian Penting Menunjang Kegiatan Ekonomi dan Bisnis
istimewa
Pelabuhan Karya Citra Nusantara (KCN) di Marunda, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat maritim Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai bahwa pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN) yang terletak di Marunda, Jakarta Utara bagian penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara poros maritim dunia 2045.

“Peran pelabuhan sangatlah penting untuk menunjang kegiatan ekonomi dan bisnis, distribusi barang dari daerah atau kota di satu pulau ke daerah atau kota di pulau lainnya dapat dipastikan melalui pelabuhan. Sehingga peran pelabuhan untuk pengembangan wilayah dan pembangunan ekonomi sangatlah besar perannya,” ungkapnya saat dihubungi di Jakarta, Senin (21/11/2022).

Seperti diketahui, Terminal umum pelabuhan KCN yang sudah dikonsesikan ke negara serta sahamnya dimiliki juga oleh negara melalui PT Kawasan Berikat Nusantara dihentikan sementara izin usahanya sejak Juni 2022.

Baca juga: Kemenhub Kembali Gelar FGD Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Pulau Bunya

Alhasil, segala aktivitas ekonomi disana terhenti sehingga berimbas pada kerugian berbagai pihak, mulai dari industri pengguna pelabuhan hingga para buruh bongkar muat & pekerja yang menyandarkan hidupnya pada pelabuhan tersebut.

Capt. Hakeng mengungkapkan, penutupan ini menyebabkan efek domino yang tidak sedikit.

Dia mencontohkan, untuk antrian kapal bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

BERITA REKOMENDASI

“Selain itu, dipastikan banyak orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja dari penutupan KCN karena pihak pengusaha kapal, perusahaan bongkar muat,perusahaan truk, perusahaan penyedia alat berat, atau Badan Usaha Pelabuhan tidak sanggup membayar honor mereka,” tutur pria yang juga merupakan pendiri dan Dewan Pimpinan Pusat Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI).

Baca juga: Aplikasi Pemantau Kini Dipasang di Pelabuhan untuk Mencegah Pungutan Liar

Senada dengan Capt. Hakeng, salah satu perwakilan Asosiasi Pengguna Jasa Pelabuhan (Penjaspel) Munif menyatakan bahwa akibat penutupan pelabuhan KCN, seluruh kegiatan ekonomi di Marunda otomatis terhambat.

“Ribuan orang jadi pengangguran, antrean kapal meningkat pesat, waktu bongkar muat jadi lebih lama, kemacetan parah di kawasan Marunda, truk-truk jadi lambat ritasenya sehingga menyebabkan kenaikan yang tinggi pada biaya logistik,” papar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas