Menteri Sandiaga Optimalkan Potensi Transaksi Belanja Produk Hijab Capai Rp91 Triliun
Sandiaga Uno mengakui sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengakui sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Satu di antaranya belanja produk hijab yang nilai fantastis puluhan triliun.
Menurutnya, World Economic Forum (WEF) merilis data terbaru terkait total belanja produk hijab masyarakat Indonesia selama tahun 2022 yakni total konsumsi hijab berada di angka 1,02 miliar jilbab per tahun dengan nilai transaksi mencapai Rp 91 triliun.
"Kita harus merebut pasar dan jadi juara di negeri sendiri. Ini peluang usaha yang potensial dan mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat, jadi harus kita optimalkan," ungkap Sandiaga, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Hadapi 2023, East Ventures Sebut UMKM Jadi Perhatian Pemodal Tanam Investasi
Kemenparekraf, dipaparkannya terus menggenjot sektor ekonomi kreatif dengan meluncurkan berbagai program serta memberikan sejumlah kemudahan bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif.
Pemerintah, lanjutnya, mendukung dengan pemberian fasilitas pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) serta program stimulus Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Bukan hanya Bangga Buatan Indonesia, tapi juga bangga beli produk kreatif lokal. Local pride! Itu yang harus ditanamkan, sehingga potensi luar biasa ini bisa berdampak langsung kepada masyarakat," ujar Sandiaga.
Lebih lanjut dipaparkannya, hijab yang merupakan salah satu produk halal dijelaskannya telah memiliki pasar lokal yang menjanjikan dan dapat menjadi komoditas unggulan.
Mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dengan jumlah 236,53 juta jiwa atau 86,88 persen dari total 272,23 juta jiwa pada Juni 2021.
Apalagi, merujuk data WEF, belanja hijab secara global meningkat sebesar 5,7 persen pada tahun 2021, naik dari semula senilai 279 miliar dolar AS menjadi 295 miliar dolar AS.
Baca juga: Ketua DPR RI: Penting Regulasi Pemerintah Mempermudah Berusaha dan Membina UMKM
Sektor ini diperkirakan akan tumbuh 6 persen atau senilai 313 miliar dolar AS pada tahun 2022.
"Proyeksi ini membuktikan besarnya pasar hijab dunia. Oleh karena itu, peluang usaha ini harus dioptimalkan untuk membuka lapangan kerja dan peluang usaha," tutupnya.