PHK Berlanjut, Credit Suisse Pangkas 40 Persen Staf Keuangan di Cabang China
Imbas dari pemangkasan ini setidaknya ada 35 dari 68 bankir yang akan terdampak pemecatan di pekan ini.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Layanan perbankan Credit Suisse berencana untuk melakukan restrukturisasi dengan memangkas 40 persen karyawan yang ada di cabang layanan investasi China.
Pengumuman tersebut disampaikan Credit Suisse pada Selasa (22/11/2022) setelah cabang perusahaannya yang ada di China terus mengalami perlambatan pertumbuhan.
Imbas dari pemangkasan ini setidaknya ada 35 dari 68 bankir yang akan terdampak pemecatan di pekan ini, diantaranya 25 staf dari tim investasi perbankan dan 10 karyawan di divisi penelitian.
Baca juga: Di Tengah Badai PHK, TikTok Buka Lowongan Bagi 1.000 Pekerja
Sebelum mengumumkan pemecatan, pada akhir bulan lalu Credit Suisse sempat memberikan sinyal pengurangan staf secara global sebanyak 2.700 orang demi mengembalikan kondisi likuidasi bank yang selama tiga bulan terakhir terjebak pada kerugian besar.
“Selama 166 tahun, Credit Suisse telah membangun waralaba yang kuat dan dihormati, tetapi kami menyadari bahwa dalam beberapa tahun terakhir kami menjadi tidak fokus," kata ketua Credit Suisse Axel Lehmann dalam sebuah pernyataan.
Kemunduran Credit Suisse di China mulai terjadi usai pemerintah Beijing memperketat aturan pembatasan Covid-19 agar dapat menahan lonjakan gelombang infeksi Covid yang saat ini telah melesat jadi 643.740.276 sementara kasus meninggal naik di level 6.628.495.
Sayangnya kebijakan tersebut makin menekan pertumbuhan sejumlah sektor hingga membuat negara ekonomi terbesar di dunia ini mengalami perlambatan pertumbuhan.
Tercatat sejak pemberlakukan kebijakan nol Covid Credit Suisse telah mengalami penurunan penjualan saham luar negeri sebanyak 90 persen hingga layanan keuangan ini hanya dapat membukukan arus masuk 100 miliar dolar AS di sepanjang tahun ini.
Merosot drastis bila dibandingkan dengan periode 2021 yang saat itu mampu meraup 200 miliar dolar AS. Alasan ini yang kemudian membuat Credit Suisse terpaksa memangkas jumlah karyawannya.
Aksi PHK yang dilakukan Credit Suisse semakin menambah daftar panjang perusahaan investasi yang mengalami kemunduran di tengah ancaman resesi. Setelah sebelumnya layanan investasi global Barclays dan bank investasi Citigroup Inc kompak memangkas lusinan posisi di seluruh divisi perbankan investasi.
Meski begitu Credit Suisse mengungkap dengan memangkas karyawan perusahaan dapat menekan biaya pengeluaran, sehingga bisa mempercepat pembenahan unit perbankan investasinya serta meningkatkan modal baru ditengah rangkaian skandal negatif yang menimpa perusahaan. Terlebih saat ini Credit Suisse masih menunggu persetujuan dari regulator untuk menyediakan layanan keuangan di China.