Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rabu Sore, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp15.686

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, fluktuasi rupiah utamanya masih disebabkan sentimen internal dan juga eksternal.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rabu Sore, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp15.686
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp15.686 pada Rabu sore (23/11/2022).

Sebelumnya pada Selasa (22/11/2022), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.696

Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda menguat 10 poin.

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, fluktuasi rupiah utamanya masih disebabkan sentimen internal dan juga eksternal.

Baca juga: Rupiah Ambles ke Level Rp15.700 di Senin Pagi 21 November 2022

Untuk faktor eksternal, nilai tukar rupiah utamanya masih terdampak indeks dolar AS yang masih stabil di posisi yang kokoh, dan adanya wacana kenaikkan suku bunga The Fed.

"Dolar AS stabil pada hari Rabu karena investor meredam selera risiko mereka menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek inflasi dan suku bunga," ucap Ibrahim dalam analisanya, Rabu (23/11/2022).

Berita Rekomendasi

"The Fed pada hari Rabu akan merilis risalah dari pertemuan terbarunya, dengan investor mencari tanda-tanda diskusi seputar memoderasi laju kenaikan suku bunga," sambungnya.

Untuk faktor internal, fluktuasi rupiah terdorong sentimen resesi di tahun 2023 yang ditakutkan oleh hampir semua negara di dunia kemungkinan menjadi kenyataan.

Hal ini setelah Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto global diproyeksikan turun dari 3,1 persen tahun ini menjadi 2,2 persen pada 2023.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Masih Terpuruk di Level Rp15.600, Ini Respon Bank Indonesia

Oleh karena itu, pemerintah harus tetap waspada dan mencari jalan keluar terbaik guna untuk bisa mempertahankan pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen.

Dengan adanya sederet faktor tersebut, Ibrahim memprediksi nilai tukar mata uang Garuda pada esok (24/11/2022) masih mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami pelemahan.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.670 hingga Rp15.740," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas