Kolaborasi Semua Pihak Jadi Kunci Utama Membawa UMKM ke Dunia Digital
Perlu adanya komitmen antar lembaga mendorong literasi digital kepada pelaku UMKM yang lebih masif.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya membawa pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke ekosistem digital memerlukan kolaborasi banyak pihak.
Hal itu disebutkan oleh Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PNM Dicky Fajrian.
Menurut dia, banyaknya pelaku UMKM di Indonesia menuntut berbagai pihak harus berkolaborasi agar lebih banyak lagi masyarakat yang memiliki literasi digital.
"Semakin banyak lembaga keuangan, perusahaan e-commerce, dan fintech yang melakukan literasi digital, itu lebih baik buat UMKM," katanya usai menghadiri acara Road to Kompas100 CEO Forum: CEO Live Series, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: Ajak UMKM Naik Kelas, Menkop Teten Masduki: Jangan Terus-terusan Bikin Keripik, Akik dan Batik
Dicky berujar tidak bisa melakukan literasi digital secara sendiri, tanpa melibatkan pihak lain.
Perlu adanya komitmen antar lembaga mendorong literasi digital yang lebih masif.
"Karena yang kita bentuk ini kan ekosistem digitalnya. Bukan literasi digital atas satu nasabah," ujar Dicky.
"Ini ekosistem. Jadi, memang membutuhkan penyebaran literasi dari berbagai pihak," katanya melanjutkan.
Dicky menyebut literasi digital ini bisa membawa pelaku UMKM ke banyak pilihan pembiayaan.
Ia menjabarkan beberapa opsi pilihan terkait pembiayaan.
Ada dari fintech, perbankan, dan lembaga keuangan bank seperti PNM.
"Tadi saat acara juga diajarkan lewat e-commerce. Bagaimana cara-cara mereka mendorong penjualannya melalui pemanfaatan digitalisasi," ujarnya.
Berdasarkan data pada 2021, terdapat sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia.
Tetapi, hanya sekitar 19 juta yang telah memasuki ranah digital.
Sektor UMKM juga berperan besar apda perekonomian Indonesia.
Dikutip dari Kompas.com, sumbangan sektor UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2022 mencapai 60 persen atau sekitar Rp 8,5 triliun per tahun.
Sementara, tenaga kerja yang terserap dari keaktifan sektor UMKM mencapai 97 persen.
Hal ini menjadikan sektor ini sebagai roda penggerak, bahkan tulang punggung ekonomi Indonesia.