Ditinggal 20.000 Karyawan, Pabrik iPhone Foxconn Terancam Gagal Produksi
Aksi pengunduran diri sebagai bentuk protes atas sikap perusahaan yang kerap memperlakukan para karyawan secara semena – mena.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Foxconn dilaporkan tengah menghadapi pukulan dan terancam gagal melakukan produksi, setelah lebih dari 20.00 karyawan baru di pabrik itu mengundurkan diri pasca kerusuhan di kawasan pembuatan iPhone Zhengzhou, China tengah.
Menurut laporan Reuters, eksodus atau pengunduran diri secara massal dilakukan para buruh baru yang belum lama ini direkrut Foxconn sebagai karyawan kontrak. Aksi tersebut terjadi sebagai bentuk protes atas sikap perusahaan yang kerap memperlakukan para karyawan secara semena – mena.
Di antaranya seperti mengharuskan mereka untuk berada di satu asrama dengan kolega yang terkonfirmasi positif COVID-19 serta menunda pembayaran gaji kepada karyawannya, di tengah kekhawatiran penyebaran infeksi dan pengetatan kebijakan lockdown.
Baca juga: Redam Kerusuhan di Pabrik iPhone, Foxconn Tawarkan Insentif Rp 21 Juta Bagi Karyawan
Munculnya ketegangan di fasilitas tersebut bahkan memicu terjadinya kerusuhan yang melibatkan ratusan karyawan Foxconn dengan petugas keamanan setempat, Foxconn sendiri hingga kini masih enggan memberikan tanggapan apapun.
Namun, menurut informasi yang beredar Foxconn Technology menawarkan insentif senilai 1.400 dolar AS atau sekitar Rp 21,8 juta (satuan kurs Rp 15.626) kepada staf yang memutuskan undur diri sebagai karyawan Foxconn, guna meredam kerusuhan lebih lanjut.
Dalam pesan yang dirilis pada Kamis (24/11/2022), perusahaan mendesak para pekerja untuk kembali ke rumah masing-masing dan berjanji membayar a bonus senilai 8.000 yuan apabila mereka setuju untuk keluar dari Foxconn. Tak hanya itu Foxconn juga turut memberikan dana transportasi sebesar 2.000 yuan bagi karyawan yang ingin meninggalkan kantor.
“Insentif yang secara umum melebihi upah sebulan untuk staf kerah biru, diberikan untuk menenangkan karyawan yang pada hari Rabu menggelar protes kekerasan, menyoroti dampak ekonomi dan sosial dari strategi Covid Zero Xi Jinping. ” jelas pengumuman Foxconn.
Meski pengunduran diri tersebut dapat meredam situasi panas, akan tetapi langkah ini semakin memperumit Foxconn atau yang dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co untuk melanjutkan pembuatan ponsel iPhone 14 series pada akhir November.
Bahkan perusahaan terancam mencatatkan kerugian besar selama periode liburan, mengingat pabrik Zhengzhou menyumbang 70 persen dari pengiriman iPhone global.
Lebih lanjut pasca ditinggal ribuan karyawan dan mengumumkan potensi pengurangan produksi, Saham Foxconn dalam perdagangan Wall Street pada Jumat (25/11/2022) ditutup turun 0,5 persen.